Senin, September 24, 2007
Arsitektur Lansekap-KU Sayang..,Arsitektur Lansekap-KU Malang...!!
Lancang Kuning berlayar malam,
Haluan dipaut menuju kuala.
Panjangkan runding luar dan dalam,
Jangan diturut nafsu menyala.

Lancang melorot arah kuala,
Arus deras banyak berjerung,
Jangan diturut nafsu menyala,
Akhirnya nahas karam tenggelam.




Dari sentuhan emosi, sebuah pantun melayu ini barangkali patut direnungkan sebagai penyejuk hati apabila kita terjebak dalam suatu kondisi terjepit diantara permasalahan-permasalahan yang menekan ,dan apabila dikaitkan dengan riuhnya permasalahan dalam tubuh Arsitektur Lansekap di Trisakti yang mengakibatkan timbulnya gejolak perseteruan yang tak kunjung redam antar mahasiswa, pendidik dan alumni ,begitu sistimatis dan dinamis gejolak prasangka ,kebencian ,iri hati seakan mendominasi atmosfir alam almamater. Kita perlu sejenak merenungkan dan mencari solusi terbaik bagi segala permasahan ini dengan kepala dingin dan dengan kehidupan demokrasi yang sehat.

Pangkal permasalahan ini timbul karena tersebarnya issue murahan tentang akan ditutupnya Jurusan Arsitektur lansekap di Trisakti dan akan dilakukan merger dengan Fakultas yang lebih stabil,Hal ini disebabkan karena minimnya jumlah calon mahasiswa yang mendaftar dijurusan arsitektur lansekap diperiode tahun 2000-an yang hanya berjumlah tidak lebih dari angka 10 orang.
Sedangkan diArena Praktisi sendiri terjadi persaingan yang tidak sehat antar praktisi disebabkan tidak jelasnya fungsi dari organisasi profesi yang bertindak harusnya dapat bertindak sebagai fasilitator roda kehidupan berprofesi, kewibawaan surat sertifikasi profesi seakan menjadi ‘barang komoditi” dan tercampakan kode etik profesi dalam diri seorang arsitek lansekap.begitu sistimatis dan dinamis gejolak prasangka, kebencian ,irihati
Semua fakta tersebut menunjukan gerak hidup arsitektur lansekap jauh dari paramaeter ruang lingkup keberhasilan dan kesuksesan dan dengan kondisi tersebut dapat dikatakan kondisi arsitektur lansekap dalam keadaan “SAKIT”


Timbul pertanyaan dari lubuk hati yang paling dalam
Begitu pentingkah arti keberhasilan/kesuksesan……..?
atau hanya sekedar sebuah ’kata’?

Arsitek lansekap ’neeed a HERO or DOCTOR’.................................?


Sejenak kita renungkan bersama untuk menyoroti dimensi kekacauaan ini

Keberhasilan/Kesuksesan merupakan sasaran yang selalu dituju oleh manusia dalam menjalani roda kehidupannya baik di bangku kuliah sehingga sukses menjadi sarjana maupun diarena profesi sehingga berhasil menjadi seorang arsitek lansekap ternama,Semua itu baik adanya dan sudah menjadi hal yang wajar untuk diyakini sebagai pedoman arah bergeraknya roda kehidupan dalam arsitektur lansekap.tetapi akan tidak wajar jika kita salah mengartikan arti dan makna keberhasilan/kesuksesan.

Keberhasilan atau kesuksesan mencakup keseimbangan sedangkan keseimbangan itu sendiri diciptakan antara kekurangan atau keterbatasan ’bawaan’ yang diperoleh dalam keterkaitan penggunaan profesi untuk sebuah tujuan. pada saat kita menempuh perjalanan keberhasilan didalam kehidupan berprofesi maupun pendidikan, kita selalu melakukannya dengan pembatasan-pembatasan pada kemampuan kita untuk mencapai sasaran yang diinginkan
Kita berprofesi dan menjalani pendidikan di bangku kuliah dengan ’batas-batas’ sama seperti kehidupan.

Misalnya;anak-anak kecil yang bermain seringkali kerap kecewa karena kekurang-mampuan mengendalikan mainan mereka, mereka akan selalu berbuat sebaik/maksimal mungkin dengan kemampuan yang mereka miliki untuk mengendalikannya dan memperoleh kegembiraan dari kegiatan tersebut ,oleh sebab itu tidaklah mengherankan bahwa setiap orang kadang-kadang ingin mempunyai penglihatan yang lebih baik, punggung yang lebih kuat dan pendengaran yang lebih tajam.


Namun,masing-masing kita menempuh hidup dengan memanfaatkan keadaa ’bawaan’ yang kita kembangkan dengan kebiasaan-kebiasaan yang lebih baik ( ataupun kadang yang lebih buruk) dan dengan memanfaatkan kondisi yang bisa kita peroleh melalui peristiwa atau kekuatan diluar kendali kita .Beberapa kegiatan/peristiwa memperbaiki kemampuan kita,beberapa kegiatan/peristiwa malah membatasi kecakapan kita untuk melakukan hal-hal yang kita inginkan.

Maka jika mengartikan keberhasilan / kesusksesan tercipta karena aspek seimbang dengan penuh kebiasaan-kebiasaan baik dengan mudah kita melihat mengapa kesuksesan/keberhasilan itu dipandang baik dan dirasakan penting dimata klien perorangan maupun masyarakat luas.
Manusia memimpikan kesuksesan/keberhasilan karena mereka mencintai Kehidupan.

Menyingkapi persolan kondisi aktual almamater arsitektur lansekap dan kehidupan berprofesi di arsitektur lansekap yang dapat dikatakan dalam kondisi ’sakit’,kita perlu belajar dan menggali dari alam, yang merupakan ruang bermain sehari-hari bagi profesi arsitektur lansekap.

Untuk dapat dikatakan ’sehat’ kita haruslah menjaga keutuhan dan dengan melihat keutuhan itu dalam ’dimensi saling ketergantungan’ bukan sekedar utuh dan sehat karena tambahan.seperti organisme mempunyai kemampuan terbatas untuk memulihkan diri menjadi utuh jika suatu bagian atau oragan rusak, perhatikan kehidupan alam ;binatang yang terluka akan mengganti jaringan kulit yang rusak dengan jaringan kulit yang baru,beberapa organ memperbahurui diri ,tumbuh-tumbuhan akan menumbuhkan kembali akar-akar yang hilang ,bunga karang akan keluar dari saringannya bahkan akan menjadi binatang yang hidup

Menjadi ’sehat’ agaknya berarti mempertahankan keutuhan dan keutuhan dapat ditunjukan dalam berbagai cara, keutuhan menampakan semacam pertumbuhan yang khusus dengan membuat diri menjadi berbeda daripada pada awal tumbuh,dan organisme yang tidak sehat apabila organisme tersebut kehilangan kemampuan untuk membedakan diri dan mempertahankan keutuhan dengan segala bagiannya
Saling ketergantungan antara struktur organik dan kebiasaan-kebiasaan yang tepat ini tercermin dalam kata ”euxia” yang dapat diterjemahkan sebagai ”terbiasakan dengan baik” istilah ini menyiratkan bahwa kesehatan itu terdiri dari pemilihan dan pengembangan kebiasaan yang mengembangkan dan mempertahankan kesehatan struktural dari seluruh organisme, bukan hanya dalam kesehatan struktural saja(Daryl koehn,2000) .

Profesi arsitektur lansekap haruslah mendapatkan kebiasaan atau cara bertindak yang baik yang akan merupakan sifat dan mempengaruhi jalan hidup yang kita tempuh. Kita mengetahui bahwa ruang lingkup profesi arsitektur lansekap erat keterkaitannya dengan 3 elemen yaitu ALAM- MANUSIA dan LINGKUNGAN, dan dalam setiap mata kuliah yang dipelajari maupun dalam mengaplikasikan ilmu arsitektur lansekap dalam kehidupan berprofesi, kita selalu meng-kampanye-kan slogan saling ketergantungan antara alam-manusia dan lingkungan.Hendaklah nilai yang mengandung kebaikan itu tidak saja sekedar untuk dipelajari dan diketahui ,lebih dari itu seharusnya nilai kebaikan dari Ilmu ini juga menjadi ”the way of life” masing-masing individu insan arsitektur lansekap dalam menjalani roda kehidupan.







Label:


Read more!
 
posted by JOHN F.PAPILAYA at 16.45 | Permalink | 3 comments
Rabu, September 19, 2007
SPENT MORE TIME WITH SENIOR
J.
udul yang tertulis mungkin telah mengalami degradasi arti dan makna, atau mungkin telah sering disalah artikan sebagai ajakan dari ‘sisi negatif’ , atau di manfaatkan sebagai cara untuk mendekati para kaum hawa maupun kaum adam di lingkungan para kaum arsitek lansekap muda serta yang masih mengikuti perkuliahan di fakultas arsitektur lansekap dimanapun dia berada.
Yaitu Untuk memenuhi kepentingan-kepentingan yang beragam dimulai dengan kepentingan pribadi sang senior dengan :

-Motivasi penggunaan tenaga pegawai dengan tenaga murah dan kadang-kadang gratis ,
-Motivasi pengumpulan suara dan pembentukan sekutu untuk beraliansi membentuk
persekutuan massa pengikut yang tidak jelas mau kemana agenda aliansi itu diarahkan,
-Motivasi kepentingan bisnis dengan melihat latar belakang keterkaitan kaum muda ini,
siapakah orang tuanya ? pemodal atau pejabat atau orang yang berpengaruh dipartai?
atau
-Yang paling sering dimanfaatkan untuk hanya sebagai bagian daripada ‘pelayan’ dari
sebuah perhelatan acara organisasi berperan sebagai garda terdepan pencarian dana,
mc , penerima tamu, pengatur makanan dan
-Motivasi paling ekstrim dan tidak patut dijadikan contoh adalah untuk sekedar
dijadikan sebagai ‘daun-daun muda’ alias TTM alias ‘Stipule’ dan berbagai istilah
lainnya.


Paradigma diatas ini harus mulai diubah, kita harus tetap memakai thema “spent more time with your senior” sebagai bentuk kampanye dengan paradigma secara benar dan tepat pada porsinya dan hal-hal yang pernah menjadi suatu kesalahan persepsi yang timbul dimasa lalu segera ditinggalkan jika kita ingin segera maju dalam kehidupan berorganisasi dan sesegera mungkin dapat menciptakan kader-kader yang tangguh



Ada hal yang salah terjadi ditubuh organisasi profesi IALI ( Ikatan Arsitek Lansekap Indonesia) dan di kampus-kampus sebagai tempat lahirnya bibit arsitek lansekap Indonesia dalam satu dasawarsa belakangan ini yaitu mengenai sudah seberapa jauh keterlibatan dan seberapa besar peran aktif para kawula muda di arsitektur lansekap untuk menjadi bagian yang tidak terpisahkan dan berperan aktif dengan organisasi profesi? .

Mereka seakan-akan terpola cuma bisa diikut sertakan dan dikaitkan dalam kegiatan organisasi IALI hanya pada saat mereka lulus / wisuda dan menjadi seorang sarjana ,menurut hemat kami hal itu perlu diluruskan perlu adanya suatu sosialisasi bagi kaum muda para calon arsitektur lansekap yang masih menempuh perkuliahan dikampus universitas yang menyelenggarakan pendidikan disiplin ilmu arsitektur lansekap ini, Yaitu untuk sesegera mungkin melakukan pendekatan kepada para senior-seniornya yang berkecimpung secara loyal dan disiplin pada bidang keprofesian ilmu arsitektur lansekap.

Kenapa mereka harus mulai melakukan pendekatan secara profesi kepada senior-senior praktisi, tak lain dan tak bukan ialah untuk dapat sedini mungkin melakukan cek-recek dengan ilmu yang didapatnya di bangku perkuliahan dengan kegiatan praktisi dan dunia sesungguhnya bidang profesi ,hal ini disebabkan karena disiplin ilmu arsitektur lansekap ini adalah ilmu yang berkembang dan tumbuh, tidak dalam satuan tahun dan satuan hari tetapi ilmu ini berkembang dan tumbuh didunia dalam satuan jam.
Coba kita beri waktu untuk mengamati situs-situs Arsitektur lansekap yang ada diinternet, semua pengetahuan dan teknologi terbaru dalam ilmu arsitektur lansekap pada saat ini berkembang dengan sangat cepatnya guna memenuhi kemajuan dan kebutuhan jaman. Jika kita perhatikan tidak ada fitur situs yang tetap dalam satuan jam selalu berubah informasi yang terkandung didalam setiap situs

Jika para kandidat praktisi lansekap masih sibuk berkutat pada soal-soal dan bahan kuliah dikampus tanpa melakukan riset atau tindakan perbandingan dan meng-aplikasikan dalam kehidupan proses kuliahnya , maka dapat disimpulkan pada saat kelulusan para kandidat tersebut akan menjadi insinyur arsitek lansekap yang ‘melihat tapi buta,mendengar tapi tidak berbunyi,mencium tapi tidak berperasa’.

Untuk mencegah hal tersebut terjadi dan mengoptimalkan ilmu yang didapat di bangku perkuliahan sudah tiba saatnya para kandidat arsitek lansekap ( baca ; calon arsitek lansekap) mempunyai banyak waktu untuk dapat lebih dekat dengan para senior-seniornya dengan cara melakukan manggang kerja ( kerja paruh waktu), melamar sebagai tenaga asisten-asisten para perencana maupun perancang arsitek lansekap dimanapun proyek itu berada, sehingga dengan demikian proses ‘link n match’ lebih dini terjadi. Sehingga dapat segera mungkin pula diketahui kekurangan si kandidat arsitek lansekap dalam bidang keahlian dan ketrampilan ber-arsitektur lansekap serta hal apa saja yang perlu ditambahkan sebagai bekal dikemudian hari sebagai praktisi dan potensi keahlian dan ketrampilan kandidat arsitek lansekap untuk lebih diasah lebih tajam lagi, sehingga dengan dapat mengetahui secara jelas kekuatan dan keahlian yang dimilikinya supaya pada saatnya mereka dengan penuh kepercayaan diri dapat melangkah secara individual kedunia praktisi, mereka akan jauh lebih siap.

Akibat positif lain yang dapat juga diambil manfaatnya adalah untuk mendiagnosis dan medekteksi kecanggihan dari sistim kurikulum perkuliahan, mana bagian yang perlu dibenahi dan yang perlu dihapuskan dan mana yang musti harus ditambahkan tentu saja jika pihak akademisi berkenan untuk menerimanya sebagai masukan..

Dan jika memungkinkan sudah saatnya para kaum senior-senior para praktisi profesi arsitek lansekap mempunyai keikhlasan dengan segala kerendahan hati membagi waktu yang berharganya dengan bersedia ikut berpartisipasi untuk membagi pengetahuannya dengan memanfaatkan situs Forum IALI ini dengan memberikan informasi-informasi yang berguna atau mungkin menjadi dosen tamu bagi kampus-kampus yang membutuhkan penjelasan teknik sesuai dengan keahlian dan kecakapan yang dimiliki ,dengan tidak melihat berapa besar honor atau jaminan kesejahteraan yang akan diterimanya dan tentu kerjasama dari pihak kampus sangat diharapkan.

jika kaum akademisi bersedia untuk maju dan tidak terjebak pada paradigma lama pendidikan yaitu hanya bertujuan menciptakan sekrup dari mesin kapitalis sebuah industri besar. mungkin saat inilah momentum yang terbaik untuk memulai dengan semangat yang baru untuk menciptakan terjadinya skenario yang baru dan ideal mengenai masa depan arsitektur lansekap di Indonesia.

Jika tidak terlalu lancang untuk dianggap menggurui hanya ingin sekedar mengingatkan kembali ke filosofis pendidikan , dimana kata ‘education’ itu sendiri bermakna “to draw out someone’s potential” yang bermaksud
- membantu setiap manusia berkembang jadi intregated,
- Manusia yang utuh,
- Bisa menentukan pilihan sendiri

Sungguh ironis sekali jika sebuah masa depan para calon arsitek lansekap yang mestinya maju dan menjadi garda terdepan dalam menciptakan lingkungan hidup yang berkualitas bagi masyarakat Indonesia terjebak dan mampet dalam birokrasi yang tidak berujung pangkal.

Sungguh nistanya kita para senior –senior arsitek lansekap jika hanya bisa berpangku tangan menatap kehampaan kader yang haus akan pengetahuan arsitektur lansekap dan asik masyuk dengan segala komentar saling menyalahkan, menuduh bahkan memperalat kondisi ini untuk saling menjatuhkan.dan saat ini mungkin hanya bisa duduk diam sambil menikmati kopi panas terpaku melihat kedepan dan menantikan suatu mujizat kembalinya kejayaan ilmu arsitektur lansekap di Indonesia dimata dunia. dengan tanpa satu tindakan peran partisipasi apapun .

Demikian pula himbauan untuk para arsitek lansekap muda yang baru dan belum berpengalaman dalam bidang arsitektur lanbsekap darimana pun anda berasal, mulailah juga melakukan pendekatan kesenior-senior para praktisi yang aktif diinduk organisasi profesi maupun para senior praktisi yang tidak terlibat secara aktif di organisasi tetapi berpratek secara penuh dalam bidang arsitektur lansekap dan kepada pihak akademisi. untuk mulai menggalang persaudaraan dengan para senior demi mewujudkan suatu kesatuan yang utuh tanpa pamrih dan penuh komitmen dan bersedia membela kebenaran dari ilmu arsitektur lansekap ini tanpa harus bermuka dua. karena sesungguhnya hanya dengan penggalangan aksi untuk bersatu dan bersama kita dapat kembali menaikan kembali wibawa disiplin ilmu arsitek lansekap dimata profesi yang lainnya.

Mulailah melakukan tindakan-tindakan mendesak para organisator organisasi membentuk pelatihan-pelatihan yang bermutu dan berkualitas demi untuk mendukung keahlian-keahlian (tune-up personal standard) yang anda miliki sekarang, mulailah untuk tampil berani bersikap kritis yang konstruktif dalam lingkup kaidah-kaidah etik keprofesionalan untuk membentuk jati diri dan indentitas arsitek lansekap Indonesia.

Kota-kota Di indonesia sedang terguncang dan membau, Kota- kota diindonesia telah menunjukan pada kita profesi yang dibutuhkan saat ini, para kota-kota mulai memanggil peran aktif para arsitek lansekap untuk tidak hanya sekedar menggalang sumbangan makanan bagi korban gempa maupun tsunami dan korban-korban bencana lainnya.

  • Kota-kota memanggil para arsitek lansekap untuk menklaim perencanaan daerah aliran sungai dan kanalisasi,
  • Hutan kota berteriak nyaring memanggil dan membutuhkan para perancang lansekap untuk mengangkat keberada-annya kembali,
  • Seribu taman-taman kota dan Ruang Terbuka Hijau membutuhkan re-design perencanaan ,
  • Jaringan hijau jalur trasportasi membutuhkan tangan-tangan dingin arsitek lansekap menatanya sehingga kembali lagi menjadi promenade-promenade kota.
  • Kota meneriakan kata kehausan akan keteduhan jalur-jalur hijau yang mulai rengas,
  • Daerah tepi pantai memerlukan perencanaan canggih arsitek lansekap akibat perencanaan yang membabi buta tanpa konsep arsitektur lansekap,
  • Pejalan kaki kota membutuhkan tangan-tangan profesi yang humanisme untuk merencana dan menjaga mereka jauh dari ancaman kecelakaan tabrak lari.
  • Anak-anak masyarakat kota berteriak membutuhkan sarana ekspresi bermain Dinding-dinding kota menjerit terbakar akibat cairan Freon dari graffiti-graffiti vandalisme.

Tanda-tanda kebangkitan arsitektur lansekap menunggu tangan-tangan cekatan para kawula muda arsitek lansekap untuk meng-klaim-nya dan menjadikan mereka karya-karya arsitektur lansekap yang monumental.

Teringat filosopi dari seorang Bruce Lee:

“Self-actualization is the important thing.
And my personal message to people is that I hope they will go toward self-actualization rather than self-image actualization.
I hope that they will search within themselves for honest self-expression”.

Apalagi yang Ditunggu......!!!!!



Label:


Read more!
 
posted by JOHN F.PAPILAYA at 16.29 | Permalink | 0 comments
Catatan Seorang Penyaksi
D

alam setiap pertemuan formal maupun informal bidang ilmu Arsitektur Lansekap di Indonesia yang dilakukan dan kebetulan kami biasanya hadir untuk ikut berdiskusi , kami coba untuk meng-inventarisasikan secara detil setiap permasalahan yang selalu didengungkan dan diperdebatkan yang dapat disimpulkan dalam rincian sebagai berikut

ARSITEKTUR LANSEKAP DAN PERMASALAHANNYA

• Komunikasi yang tidak seragam (banyaknya agenda ), dan kurangnya
pendidikan latihan lanjutan/pelatihan keprofesionalan
• Menurunnya keanekaragaman Ketrampilan Ilmu
• Kurangnya kesempatan pasaran Tenaga Kerja
• Kurangnya pelatihan peningkatan ketrampilan dan ilmu
• Struktur organisasi profesi IALI,Alumni,Asosiasi kurang baik dan labil
• Kurangnya kebijaksanaan pemerintah yang mendukung
• Hilangnya ikatan kekerabatan antar praktisi dan hubungan dengan pihak
pendidik
• Kurangnya dukungan pemerintah untuk peningkatan Sumber Daya Manusia
Arsitektur Lansekap
• Kurangnya Pendidikan Arsitektur lansekap yang khusus (Spesialisasi)
• Cara Perekrutan anggota profesi yang ‘Hit and Run’
• Dana untuk pelatihan Minim Dan cenderung Tidak ada
• Kurangnya pengkajian ilmiah mengenai metode Pengaplikasian bidang ilmu
• Kurangnya dana / kredit usaha kecil untuk para praktisi
• Perlunya perencanaan peningkatan kualitas dan kuantitas yang mulai dari
dasar

• Perlu ilmu moderen/teknologi untuk menemukan dan meningkatkan metode-
metode perencanaan dan perancangan tradisional yang baik dan tepat guna
• Perlu kebijaksanaan-kebijaksanaan yang lengkap/tepat untuk menganulir pasar
globalisasi tenaga kerja
• Kebijaksanaan sertifikasi yang belum jelas sosialisasinya?
• Masih banyaknya praktisi tidak mengerti istilah Ke- arsitektur- an lansekap
secara benar dan baik
• Kurangnya hubungan international dan peningkatan ilmu dan keprofesian
• Asumsi dan persepsi imaji bidang arsitektur lansekap yang terbalik dan tidak
mengena
• Kurang banyak anggota profesi yang terinventarisasi
• Tidak dapat memenuhi kebutuhan pasar kerja secara jumlah maupun kualitas
• Jaringan keorganisasian yang kurang
• Pendapatan parktisi arsitektur lansekap kurang memuaskan dan tidak sesuai
dengan standard
• Perlu ada Percobaan metode kurikulum dulu sebelum diterapkan
• Perlunya ilmu, alat, dan guru di PT dan Kursus-kursus dan pelatihan
• Petugas pengembangan pendidikan perlu mengerti baik pengetahuan tentang
arsitektur lansekap maupun metode moderen, dan membuat saluran
komunikasi dua arah
• Kurangnya pembatasan strata keprofesionalan yang menandai kepemilikan
level pekerjaan
• Kebijaksanaan untuk membataskan kewilayahan daerah kerja
• Kualitas dan kondite kader-kader profesi yang tidak terjamin

Menurut hemat kami semua yang tercatat diatas sudah merupakan inti dari berbagai-bagai pernyataan keluhan, kesimpulan, hujatan, kritik yang berhasil terekam dalam setiap catatan kecil yang menjadi media untuk menyaring setiap akhir dari diskusi.


Bertahun-tahun permasalahan ini berkembang secara cara penyampaian, isi pesan dan telah mengalami distrosi sesuai gaya bahasa , imajinasi dan tingkah manusia yang menyampaikan pokok permasalahan arsitektur lansekap di Indonesia maupun diorganisasi IALI.belum lagi ditambahi dengan bumbu-bumbu kebencian ,faktor ketidak-senangan pribadi dan egoisme untuk didengarkan.

jika agak teliti dan rajin untuk menghitung jumlah titik yang ada didepan setiap pokok permasalahannya maka akan terbaca jumlah 30 pokok permasalahan.
Yah… hanya 30 pokok permasalahan yang sering menjadi bahan dan thema diskusi untuk menguraikan kinerja para manusia yang terkait secara langsung maupun tidak langsung sebagai eksekutor jabatan yang diembannya.

Bertahun-tahun perjalanan Arsitektur Lansekap di Indonesia Permasalahan ini seakan-akan menjadi saksi sejarah yang bisu melihat pergantian pengurus organisasi ,melihat jumlah kelulusan yang diatas rata-rata secara kualitas maupun kwantitas,yang hingga saat ini jauh dibawah batas garis layak uji .

Apakah kita akan kembali mengulang kembali pokok-pokok permasalahan ini dimasa depan dan kembali mendandani pernyataan ini dengan baju dan gaya fashion bahasa yang baru sehingga seolah-olah menjadi ISSUE AKTUAL?

Kami rasa itu hanya merupakan tindakan yang sangat bodoh dan saya tidak akan bersedia untuk ikut didalamnya jika hanya ingin mengulang kembali dalam setiap diskusi tentang pokok permasalahan tanpa pernah terciptanya sebuah solusi dan menindak-lanjuti solusi tersebut karena masing banyak hal-hal penting yang perlu prioritas dan ditindak lanjuti.

Sudah saatnya kita berkata STOP…!!! SUDAH CUKUP.

Untuk kembali mencoba meninventarisasikan permasalahan yang ada ataupun menambahi dengan permasalahan-pernasalahan yang baru yang belum tentu juga ‘baru’


TRIGGER QUESTION

- APA YANG HARUS KITA LAKUKAN SEKARANG TANPA TERLEBIH
DAHULU DILAKUKAN OLEH ORANG LAIN?

- APAKAH SEMUA PERMASALAHAN TERSEBUT AKAN DAPAT
DISELESAIKAN PADA SAAT INI DENGAN MEMUASKAN KEINGINAN
SEMUA PIHAK?

Saya mengetahui masih banyak para senior arsitek lansekap kampiun di Indonesia yang masih hidup dalam menciptakan karya karya arsitektur lansekap berkualitas international dan juara-juara dunia yang pernah merajai setiap sayembara dunia yang diselenggarkan IFLA (International Federation Of Landscape Architecture/Organisasi profesi arsitektur lansekap dunia), meskipun kita ketahui bahwa kita telah juga banyak kehilangan dan ditinggalkan pergi oleh kampiun-Kampiun arsitek lansekap Indonesia untuk terlebih dahulu menghadap kehadiratan-NYA .mereka-mereka yang penuh dedikasi ,motivasi dan semangat juang tinggi dalam memancangkan pondasi arsitektur lansekap di negeri ini dan tentu masih membekas dalam setiap ingatan kita.

Harusnya kita bisa lebih Arif , Bijaksana dan Rendah Hati dalam menyikapi setiap permasalahan-permasalahan yang ada, kita perlu saling bersatu padu kembali kedalam habitat asli kita sebagai insan yang penuh dengan nuansa kekeluargaan dan persaudaraan dan menjalin nilai kekerabatan arsitektur lansekap yang menjadi landasan sahih bagi perumusan strategi dan langkah jitu dalam menyingkapi kondisi keberadaan arsitektur lansekap diindonesia pada saat sekarang ini.

Saat Dulu
Semua itu terpatri ingatan dan ‘cetak biru’ memori saya dan tak akan hilang ,dimana pada saat ilmu ini hadir diIndonesia lebih tepatnya di Fakultas Arsitektur Lansekap,Kampus Grogol,Universitas Trisakti.
Pada awalnya bermula pada ke tidak lengkapannya literature yang ada (buku dan diktat semua dalam bentuk foto-kopian dengan tulisan ketikan olimpic) , kekurangan fasilitas kelas kuliah ( harus kadangkala meminjam ruangan fakultas seni rupa), kurangnya informasi pengetahuan dan teknologi (jangankan internet,Pagerpun belum ada) , minimnya pengetahuan tentang keberadaan disiplin ilmu arsitektur lansekap ( masih terpengaruh idiom pertanian dan pertamanan) , semuanya pada saat itu masih kabur,kita semua masih meraba-raba arah manakah yang terbaik bagi keberadaan disiplin ilmu ini dipembangunan nasional.dan status fakultas yang masih terdaftar dikopertis.

Tapi dibalik semua kekurangan hal-hal tersebut diatas kita bisa menunjukan pada dunia internasional bahwa para sosok arsitek lansekap di Indonesia perlu diperhitungkan keberadaanya dan kita pernah berkata jangan anggap enteng kemampuan para arsitek lansekap Indonesia.
Pada waktu itu kejayaan untuk mendapatkan KEHORMATAN untuk disegani dalam wilayah asia-pasifik sebagai Ahli bidang Arsitektur Lansekap bukanlah hal yang mudah untuk diraih dengan segala kekurangan dan keterbatasan yang ada.

yang saya ketahui dan menjadi saksi dari perjalanan ini dimana semangat kebersamaan dan saling mendukung menjadi modal yang paling-paling utama, usaha daripada para senior-senior arsitek lansekap yang tidak pernah bosan dan lelah dalam memotivasi yuniornya untuk berprestasi dan ikut berperan aktif dalam setiap kegiatan sayembara meskipun dengan ilmu yang baru dikecapnya, hal itu tidak menjadi soal.
Setiap ada persaingan dan perdebatan disiplin ilmu arsitek lansekap yang terjadi antar setiap kelompok peserta sayembara memicu andrenalin untuk lebih berekspresi dalam setiap kesempatan dan berusaha untuk menjadi bagian dari atmosfer penuh suasana kekeluargaan ini.

Mungkin pada saat ini bukti-bukti tersebut masih tersimpan di ruang akademis maupun file-file para kampiun arsitek lansekap piagam-piagam juara dunia yang diterimanya. dimana tersimpan ‘cetak biru’ goresan sejarah tentang memori dan kenangan indah nuansa kebersamaan Fakultas Arsitektur Lansekap di Universitas Trisakti..

Saat Sekarang
Ironisnya dimasa kini dimana semua fasilitas kuliah lebih jauh lengkap dan memuaskan, literature buku-buku lebih banyak dan kemudahan memperoleh informasi pengetahuan dan kemajuan teknologi jauh lebih mudah didapat dengan status dikopertis yang telah disamakan dan telah mempunyai organisasi profesi yang lebih maju dari kondisi terdahulu

Keterpurukan wajah arsitektur lansekap di Indonesia justru menjadi semakin terlihat dan jika tidak menyinggung perasaan sebagian orang malah boleh dikatakan sekarat merenggang nyawa.mati enggan hidup-pun tak mau.

Ada apa ini?
Apakah ini kutukan dari kesombongan kedigjayaan masa silam ?
Apakah ini gejala awal momentum kebangkitan era arsitektur lansekap diIndonesia?

Sudah hilangkah semua semangat dan tradisi kebersamaan yang saling medukung antara sesama senior-senior lansekap dan sudah putuskah tali silahturahmi antara yunior dan senior arsitek lansekap?,

Sudah demikian kapitaliskah jiwa kita ?
karena semua ikatan persaudaraan dan semangat untuk membangun telah dijadikan barang komoditi yang perlu dipertanyakan apa untungnya dan apa ruginya jika aku ikut aktif atau tidak dalam setiap kegiatan memajukan arsitektur lansekap di Indonesia ?.

Masih patutkah tangan kita bisa menepuk dada dan mengangkat diri sebagai yang ter-utama berjasa dan mengetahui segalanya bagi perkembangan arsitektur lansekap di Indonesia?

Masihkah kita tetap berdiam diri berpangku tangan dan acuh melihat kondisi para calon arsitek lansekap yang tinggal seglintir dan membiarkan mereka dalam kondisi koma yang berkepanjangan?

Masih adakah keberanian hati untuk kembali melihat foto-foto tua yang silam dan mengabaikan peran para kampiun arsitek lansekap yang telah mendahului kita?

Dan sang penyaksipun terpekur berucap lirih:

‘ Masya Allah…. ’



Label:


Read more!
 
posted by JOHN F.PAPILAYA at 16.23 | Permalink | 0 comments
Ini saatnya PEDULI
M engarah pandangan sejenak kewaktu silam, terkenang saat berbagai kompetisi Perencanaan Arsitektur Lansekap terdengar di telinga komunitas Arsitektur Lansekap Indonesia di Trisakti ,tidak pernah kesempatan baik tersebut disia-siakan oleh para pendahulu kita para mahasiswa maupun para praktisi arsitek lansekap.Kegiatan sayembara tersebut secara berkala diadakan oleh organisasi internasional seperti IFLA (International Federation of Landscape architecture) dan kadang instansi pemerintah nasional juga menyelenggarakan sayembara-sayembara sejenis.

Era Ke-emasan
Dengan semangatnya, kompetisi itu dijadikan ajang untuk melakukan ekploitasi dan eksperimen keahlian dan kemampuan bidang ilmu arsitektur lansekap, yang mana pada saat itu sekitar akhir tahun 70-an nama Arsitektur Lansekap masih asing terdengar ditelinga masyarakat Indonesia, bahkan oleh sebuah artikel majalah remaja “HAI” yang terkenal itu , bidang ilmu Arsitektur Lansekap dikategorikan kan pada cabang ilmu yang langka.



Akan tetapi dengan Tradisi semangat kebersamaan dan kerjasama yang solid yang merupakan ciri Masyarakat fakultas Arsitektur Lansekap di Universitas Trisakti, setiap ada terdengar kompetisi sayembara Arsitektur Lansekap Internasional maupun Nasional pasti akan cepat informasi itu tersebar di komunitas arsitektur lansekap dan para mahasiswa berlomba-lomba membuat kelompok untuk mengikuti kejuaraan-kejuaraan tersebut.

Alhasil dengan berbekal semangat dan Ilmu Arsitektur Lansekap yang masih minim, setiap Urutan Juara 1 sampai Juara 3 seakan sudah merupakan milik para Arsitek Lansekap Indonesia pada setiap Kompetisi Internasional. Dengan memiliki prestasi tersebut secara langsung mengangkat dan mengharumkan nama arsitektur lansekap didalam negeri membuat masyarakat mulai mengenal bidang ilmu arsitektur lansekap dan yang paling membuat bangga adalah keberadaan arsitek lansekap di Indonesia disegani dan tidak dipandang sebelah mata oleh para arsitek-arsitek lansekap didunia,malah dari negara tetangga Malaysia sempat mengirim para siswanya untuk menuntut ilmu Arsitektur Lansekap di Universitas Trisakti.
Suatu era keemasan bagi ilmu Arsitektur Lansekap di Indonesia kala itu.


Era kegelapan
Akan tetapi era tidak tidak berlangsung lama sejak awal tahun 90-an kondisi tersebut mulai menurun dan sungguh ironis jika hari ini di abad 21 kira-kira 15 tahun berselang dari era keemasan tersebut cahaya tersebut mulai pudar dan makin melemah, kondisi arsitektur lansekap di Indonesia mengalami kemunduran ,situasi yang sangat memprihatinkan jika disana-sini terjadi suatu kemunduran yang dratis hal ini dapat dihat dari situasi dimana sebahagian para arsitek lansekap malah berangkat ke negara tetangga malaysia untuk memperdalam ilmu arsitektur lansekap ,Para arsitek lansekap muda mulai enggan dan jarang mengikuti kompetisi-kompetisi sayembara arsitektur lansekap lokal maupun internasional, terlihat juga dari minimnya jumlah peminat pendaftaran calon mahasiswa pada fakultas ini yang dulunya pernah menjadi ‘kawah candradimuka’ bagi lahirnya para kampiun arsitektur lansekap.
Sasaran dari ilmu arsitektur lansekap mengalami degradasi arah tujuan untuk melangkah, seakan-akan meng-isyaratkan kondisi stagnasi dimana arsitektur lansekap di Indonesia pada waktu kini sedang berlari ditempat. Terdeteksi ada gejala lemahnya semangat optimisme dalam berkarya para praktisi untuk tetap mengasah kemampuan dan ketrampilan ilmu ‘arsitektur lansekap’ yang dimiliki.

Suatu situasi yang sangat memprihatinkan dan mempertajam akan keyakinan terjadinya era ‘mati suri’ bagi para Arsitek Lansekap indonesia.
Sampai kapankah kondisi ini akan berlanjut? Dan bagaimana cara dan strategi untuk mencari solusi keluar dari ‘zaman kegelapan’ ini.

Inilah saatnya peduli
Jika lihat perhatikan masih ada banyak kompetisi yang masih dilombakan pada waktu sekarang ini seperti yang terakhir tahun 2005 lalu, sayembara perencanaan kawasan wisata nusa dua yang diadakan oleh BTDC jumlah peserta yang mewakili bidang arsitektur lansekap tersa sangat ‘sepi’ hanya ada beberapa kelompok praktisi yang mengikuti sayembara tersebut,malahan dari pihak mahasiswa yang mendalami bidang arsitektur lansekap nyaris tidak terlihat .Dan masih banyak sayembara-sayembara berkaitan dengan bidang Arsitektur Lansekap yang diselenggarkan oleh pihak pemerintah dan swasta nasional yang sepi dari wajah-wajah arsitek lansekap.

Seharusnya, Ibarat permainan sepakbola, pada saat ada pertandingan dan bola dikaki bermainlah dan sekuat mungkin mencetak goal dan meraih kemenangan tetapi jika pertandingan sedang tidak digelar, seharusnya kita bisa lebih fokus dan konsestrasi untuk meningkat perfoma dan kualitas team.

Demikian juga seharusnya kelompok profesi ilmu arsitektur lansekap di Indonesia saat ini, bagi kelompok yang sedang menghadapi suatu pertandingan berusahalah untuk dapat membuat suatu terobosan yang baik bagi kemajuan ilmu ini dengan semaksimal mungkin menggali dan mengekploitasi kemampuan-kemampuan kelompok dengan inovasi-inovasi kreatif arsitektur lansekap ,sedangkan untuk kelompok arsitekt lansekap yang belum mendapat kesempatan dalam proyek-proyek arsitektur lansekap sebaiknya melakukan kegiatan untuk mengikuti berbagai kompetisi-kompetisi sayembara bidang arsitektur lansekap. Sebab setiap usaha yang bergerak di dalam bidang jasa , untuk dapat maju dan dikenal oleh pasar perlu pembuktian , klien akan mengukur tingginya kualitas dan mutu dari seorang praktisi dengan bukti-bukti prestasi yang dimiliki.Seorang pakar pemasaran pernah mengatakan Suatu testimoni yang baik akan menghasilkan suatu dampak positif bagi perkembangan penghargaan produk jasa yang ditawarkan seorang arsitek lansekap dalam berkarya ,sehingga dengan banyaknya proyek yang dikerjakan maka makin meningkatlah kemampuan dan keahlian seorang praktisi arsitek lansekap dengan mengeksploitasi dan bereksperimen dalam setiap proyek.

Era Renainsance
Sudah saatnya Organisasi Profesi Arsitektur Lansekap untuk memberikan motivasi bagi kinerja bagi para anggotanya dengan kegiatan-kegiatan kompetisi yang dapat menjadi ajang sarana promosi maupun peningkatan SDM profesi dan mulai secara kreatif melakukan program kolaborasi antar lintas berbagai disiplin ilmu/profesi lain dengan memberikan ide dan gagasan perencanaan arsitektur lansekap yang inovatif dan benar sebagai garda terdepan bagi setiap program pembangunan pemerintah maupun swasta.

Sudah saatnya para praktisi Arsitek Lansekap di Indonesia bangkit dari ‘mati suri’nya dan mengkonsolidasikan kekuatan-kekuatan untuk memberikan aspirasi bagi perkembangan ilmu arsitektur lansekap dan melepaskan diri dari jerat-jerat ketidak pedulian nasib ilmu arsitektur lansekap di Indonesia .

Sudah saatnya para Mahasiswa Arsitektur Lansekap unjuk kekuatan semangat dengan melakukan program-program kegiatan mengkampanyekan bidang Ilmu Arsitektur Lansekap menjadikannya menjadi lebih populer dan bergensi dan giat dalam mengikuti setiap kompetisi sayembara arsitektur lansekap yang diadakan oleh organisasi international maupun nasional.

Masihkah kita mau berpangku tangan dan duduk terpekur menerima nasib... ?




Label:


Read more!
 
posted by JOHN F.PAPILAYA at 16.12 | Permalink | 0 comments
Jumat, September 14, 2007
Bab 1 . Pendahuluan
“Segala sesuatu yang rahasia akan menjadi usang, tidak ada satu halpun yang aman dari pembahasan dan publisitas” .Lord Acton


Keprihatinan akan kondisi almamater hijau pupus (Baca; Fakultas Arsitektur Lansekap - Universitas Trisakti) yang tercinta yang makin hari makin sepi dari riuh-tawa dan canda para lanskaper-lanskaper muda dan ter-aniaya-nya kebebasan berekspresi dalam melakukan pekerjaan profesi Arsitek Lansekap dilapangan ,serta

Isue-isue sentral mengenai makin terpuruknya jumlah peminat baik dari segi kualitas dan kuantitas untuk meng-idolakan profesi arsitek lansekap sebagai media berkreasi dan berprofesi, dan makin bertambahnya jumlah kalangan masyarakat yang terdominasi dengan persepsi, bahwa profesi arsitek lansekap bukanlah suatu profesi yang dapat menjanjikan masa depan cemerlang, disisi lain terkisah beberapa perguruan tinggi yang sedang dalam upaya untuk me-mergerkan Jurusan Arsitektur Lansekap dengan Fakultas lain yang lebih menjanjikan dengan alasan kekurangan murid.
(setahu saya berdasarkan Etika Pengajaran ,ada 1 orang manusia ingin menjadi murid maka terciptalah guru dan terjadilah proses belajar dan mengajar) , semua itu ter-akumulasi dalam batin dan jiwa saya sehingga timbul rasa geram, kesal, kecewa, rasa tak percaya menyaksikan kondisi tersebut



Ada yang salah dengan kondisi seperti ini, 2 abad yang lalu, Ilmu ini lahir dan mampu bertahan sampai hari ini dengan terselimuti dengan berbagai kebudayaan dan teknologi canggih, malah profesi ini telah berhasil membangun industri yang berguna bagi kehidupan manusia dan dapat menghidupi kehidupan jutaan manusia .Dibagian lain di negeri seberang, profesi ini dapat menjadi satu daya tarik yang menjanjikan harapan dan impian tentang hari esok, ironisnya di negeri kita yang kaya akan sumber daya alam dan banyak permasalahan ruang luar yang harus ditata ulang menjadikan profesi ini seakan–akan menjadi sekedar barang pajangan yang telah usang dimakan usia lanjut.
Membuat saya tidak mau berlama-lama merenungkan semua proses itu berjalan dengan tabir misteri diakhir cerita yang belum tentu enak untuk disimpan didalam hati.

Teringat seorang sahabat berkata:

“Processes don’t do work, People Do “
John seely Brown

Dengan segala kekurangan saya sebagai seorang praktisi arsitek lansekap yang telah berkecimpung didalam profesi Arsitektur Lansekap dengan pengalaman masih dalam taraf waktu seumur jagung. Saya tidak ingin dipenuhi rasa bersalah jika saya tidak melakukan sesuatu tindakan, hal tsb memotivasi saya untuk menterjemahkan sebuah tulisan TOM TURNER “JOBS In Landscape Architecture ” dengan merangkum beberapa tulisan lainnya serta opini pribadi ke dalam suatu bentuk tulisan yang mungkin dapat di manfaatkan sekedar sebagai Pembuka dan Perubah Pola pikir tentang luasnya ruang lingkup profesi arsitektur lansekap yang dapat dijadikan ladang mata pencaharian dan suatu ruang yang menjanjikan kebebasan dalam berkreasi.

Karena kesalahan berpikir akan meng-akibatkan kesalahan persepsi dan bisa berakibat fatal pada proses pembebasan potensi seseorang.

Diharapkan dengan tulisan ini dalam format buku saku, dapat menjadi kerikil pijakan untuk mendaki batu pijakan yang lain.

Kesempurnaan adalah sebuah proses panjang, berjalan melewati ruang dan waktu yang berbeda dan tak akan pernah tercipta dalam satu ide dan gagasan.

Seorang sahabat pernah berkata

“Genius is 1 % inspiration and , 99 % perspiration.”
Thomas Alva Edison

Label:


Read more!
 
posted by JOHN F.PAPILAYA at 16.29 | Permalink | 0 comments
Bab 2 . 12 Jenis Pekerjaan Arsitektur Lansekap
12 Pekerjaan tersembunyi dalam ruang lingkup Arsitektur Lansekap.

“ Lead And Inspire people.Don’t try to manage and manipulate people.Inventories can be managed but people must be lead”
Ross Perot

Ada 12 Alternatif Pekerjaan untuk Profesi Arsitek Lansekap ( adaptasi dari artikel Majalah Landscape Design 1997)





1. Landscape Developer / Tenaga ahli pada pengembang Perumahan.
2. Landscaper Planner / Perencana Lansekap
3. Greenway Initiator / konsultan Jalur Hijau
4. Landscape Assessor/ Penilai Lansekap
5. Landscape Arhitect / Arsitek Lansekap
6. Garden Designer / Penata Taman
7. Landscape Contractor / Kontraktor Lansekap
8. Design-Builder / Pelaksana Disain
9. Product Design / Manufacture / Disain Produk/Pabrikasi
10.Tourism Planner/ Perencana Kawasan Pariwisata.
11. Sales Person / Tenaga Penjual
12. Landscape artist / Seniman Lansekap

Didalam bidang / Ruang lingkup disiplin ilmu Arsitektur lansekap, Ada berbagai pekerjaan profesi yang sangat menyenangkan dan ada juga pekerjaan-pekerjaan yang tidak menarik dan kadang agak menyebalkan.
Kaum pesimitis menyatakan, bahwa suatu beban yang berat untuk mendapatkan sebuah pekerjaan didalam usaha Ruang Lingkup Arsitektur Lansekap untuk memperoleh penghasilan, dan jika pekerjaan itu didapatkan mungkin timbul masalah baru seperti nilai gaji yang tidak sesuai dengan kehendak dan juga gaji yang diperoleh tidak sesuai/sepadan dengan prestasi kerja kita, belum lagi jika terkena potongan gaji disebabkan tuntutan karena kelalaian kerja.
Tetapi di balik semua pandangan tersebut prospek untuk pekerjaan Ilmu Arsitektur Lansekap sangatlah me-nakjubkan dan mengagumkan.

Butir-butir debu didalam karya “ Landscape Of Man ” oleh Geoffrey Jellicoe menyatakan:

“ Dunia sedang bergerak maju dan masuk kedalam tahapan, dimana disain lansekap akan diakui sebagai suatu hasil seni yang lengkap.
Manusia menciptakan lingkungan disekitarnya dengan memproyeksikannya kedalam alam sesuai dengan ide-ide abstraknya, dan hanya disaat sekarang dimana lansekap secara bersama-sama timbul sesuai dengan keharusan sosial,
Kita akan mempromosikan seni lansekap kedalam skala yang takkan pernah terbayangkan dalam sejarah ”

Suatu pernyataan optimisme yang kuat dari seorang yang telah berkiprah sepanjang hidupnya demi disiplin ilmu Arsitektur Lansekap.

Maka permasalahannya ialah: Bagaimana caranya kita akan bergerak dengan kondisi binaan untuk menuju kondisi yang lebih Mulia?


Ada 2 kebutuhan yang harus dilakukan,
Pertama, kita harus dapat menjernihkan pikiran kita tentang seni dari alam dan
Kedua, Kita harus membuka wawasan berpikiran kita untuk mencari jalan dimana seni itu dapat diaplikasikan.

Selain daripada kedua sisi tersebut tindakan harus dimulai dari dalam diri kita sebagai pribadi maupun sekelompok individu bahwa suatu hal yang tidak tepat dan tidak akan berhasil untuk menyandarkan kesalahan kita kepada posisi yang sulit (mencari kambing hitam) seperti menyatakan klien yang tidak imajinatif, masyarakat yang tidak atau belum mengerti atau pikiran skeptis untuk mengatakan profesi lain yang serakah didalam merambah ‘ ladang’ disiplin ilmu arsitektur lansekap.

Penjelasan Pengertian

Kerjasama antara ‘Landscape Institute’ dengan organisasi ‘BALI’ ( British Association Of Landscape Industries) jika di Negeri tercinta ini Republik Indonesia ini, dapat dikatakan organisasi yang serupa adalah IALI (Ikatan Arsitek Lansekap Indonesia ) dan AKLANI ( Asosiasi kontraktor Lansekap Indonesia), adalah merupakan salah satu contoh konsep pemecahan yang tidak tepat pada sasaran, sama dimana kondisi ini menjadi suatu pratek yang berhasil.

Anggota BALI menitik-beratkan “soft and Hard Landscaping” mereka memberikan suatu kebijakan dengan pekerjaan tambal sulam disekitar area terbangun / bangunan.
Anggota Landscape Institute menyiapkan "gambar rencana" dan anggota BALI meng-implementasi-kan rencana tersebut.

Akibat dari metode ini kadang tercipta suatu kawasan yang berkualitas, malah seringkali mengakibatkan sesuatu yang hebat, tetapi hal ini tidak akan mengakibatkan suatu kebangkitan awal yang baru bilamana proyek dengan tipe tambal sulam sekedar pengisi , yang terlihat hanya sebagai sesuatu pekerjaan seni yang sangat luas (The most comprehensive of the Art).

Susunan konsep dari seni yang kita deklarasikan, hendaknya dibangun disekitar “ harta Karun “ kita.



Label:


Read more!
 
posted by JOHN F.PAPILAYA at 16.28 | Permalink | 0 comments
Bab 3. Sejarah Arsitektur Lansekap
Asal muasal kata Landscape didalam pengertian bahasa inggris modern lebih cenderung mengandung pengertian didalam Ilmu Bumi/Geologi,mempunyai arti;Hasil akhir dari bentuk potongan topografi.

Harusnya kita sebagai arsitek lansekap menggunakan kata ini dengan hati-hati, kata ini membawa banyak interprestasi didalam lembaran sejarah ke-arsitekturan lansekap.
Didalam bahasa inggris tua dan ke-sinoniman batasan kata “landscape” mempunyai arti Wilayah/Region ,



sekitar Abad 17 Kata ini menjadi batasan dalam Ruang lingkup Lukisan, mengandung pengertian tentang menerangkan suatu pandangan yang ideal dari suatu kawasan,
Kemudian Abad 18 kata ini memasuki Ruang Lingkup Perancang ( designer) dan Abad 19 kata ini di adopsi oleh Ahli Ilmu Bumi( geographical).

Jadi sebelum kata ini digunakan sebagai gelar dari profesi , kata ini mengandung banyak konotasi / interprestasi didalamnya, Bila kita menyebut kata “LANSEKAP” yang terjadi didalam imajinasi kita akan mengingat tentang wilayah, kita melihat dari mata seorang pelukis, kita menyiapkan disain, kita membatasi dalam ruang lingkup geografi.

Sejarah Dan Teori
Sejarah dan teori dari Arsitektur Lansekap keduanya sangat terkait sebab kita memerlukan teori terlebih dahulu sebagai subjek sebelum dapat menentukan dan menulis sejarah.
Kata LandscapE ArchitecturE pertama kali digali oleh GilberT Lang Meason tahun 1828,terdapat dalam THE LANDSCAPE ARCHITECTURE OF THE GREAT PAINTERS OF ITALY, Dan

Frederick Law Olmstead tahun1858 merupakan orang pertama yang mengadopsi Arsitek Lansekap Sebagai title keProfesian , dan Olmsted adalah seorang yang mempunyai kemampuan sebagai seorang pengarang buku, dan merupakan seorang pengikut dari Loudon yang menulis tentang sejarah perancangan taman.

Awalnya
Penataan taman mempunyai sejarah yang panjang tetapi diperlakukan sebagai sesuatu yang penting sebelum abad 17 Vitruvius dalam ulasan hanya menyentuh subjek tetapi hanya sebagian kecil yaitu dengan menempatkan hortikultura pada dinding pembatas kota.
John evelyn menulis tentang taman tetapi tidak mempublikasikan pekerjaan tersebut kepada public selama hidupnya,
Stephen Switzer pada tahun 1715 menulis dalam bukunya 1 Bab tentang sejarah perkembangan taman.
Walpole sangat bijaksana tetapi mengalami salah arah dalam esai sejarah taman yang ditulisnya pada tahun 1770.
Loudon menambahkan illustrasi sejarah taman pada ensiklopedia taman pada tahun 1822.
pada abad ke 20 barulah sejarah taman secara utuh memperlihatkan diri.

Olmsted merupakan orang pertama yang mengadopsi arstek lansekap sebagai gelar profesi meskipun ia tidak menetapkan batasannya.

Patrick geddes yang merupakan penduduk inggris pertama yang menamakan dirinya seorang arsitek lansekap dan dia sangat terinspirasi oleh Olmsted dan repton.

Geddes berkomentar

“City improvers, like the gardeners from whom they develop, fall into two broadly contrasted scholl, which are really, just as in gardening itself, the formal and the naturalistic”
( geddes, City development, Edinburgh 1904).

Itu membuktikan bahwa geddes melihat keterkaitan antara disain taman, taman umum (Public Park) dan perencanaan kota ,hal ini tertulis dalam bukunya “cities in evolution”, salah satu buku yang berpengaruh pada abad ke 20.
Lewis Mumford dan Christopher Tunnard mengikuti jejak pemikiran dari geddes.

NormanT.Newton merupakan penulis pertama tentang sejarah taman secara lengkap didalam bukunya “Design On The Land:The development of landscape architecture”(Belknap Press 1971)

Kemudian pada tahun 1973 George.B.Tobey,Profesor arsitektur lansekap dari Universitas Ohio ,mengikuti jejak Newton dengan menulis sejarah tentang Arsitektur Lansekap .Dimulai dari 5.000.000.000 BC, melewati pembangunan dari pertanian dan kota terhadap disain taman,Taman Publik (Parks) dan taman kota.

Geoffrey dan Susan Jellicoe
didalam “landscape Of Man” ( Thames & Hudson Press ) mempergunakan konsepsi yang sama mengenai arsitektur lansekap.
Geoffrey bertanggung jawab untuk tulisan dan denah rencana, sedangkan susan pada pengumpulan foto dan riset illustrasi.
Permasalahan yang berhubungan dengan semua sejarah tentang seni perkembangan disain taman ini sudah tidak ada lagi bukti-bukti keberadaannya, banyak hanya berdasarkan perkiraan yang menjadi bahan dalam menyingkapi hal tersebut.

Label:


Read more!
 
posted by JOHN F.PAPILAYA at 16.27 | Permalink | 2 comments
Bab 4 . Teori Arsitektur Lansekap
Arsitektur lansekap bukanlah merupakan tokoh sentral dalam perencanaan kota dan permukiman desa. Kita perlu memerlukan beberapa teori untuk dapat melihat hubungan tersebut.

Teori adalah suatu bentuk system dari gagasan untuk menerangkan sesuatu.
Teori lansekap haruslah dapat menjelaskan
- disiplin dari Alam
- bagaimana hal tersebut dapat dipelajari.



7 Orang ahli teori paling berpengaruh dalam teori perkembangan Arsitektur Lansekap.

1.Vitruvius
- Menulis 10 buku mengenai arsitektur yang harusnya diberi judul tentang arsitektur lansekap.
Buku tersebut mengandung pengertian-pengertian dan pertanyaan tentang estetika, pemilihan tapak, dan membahas hubungan antar bangunan, bentuk muka tanah, tata guna tanah dan klimatologi.

2.Alberti
- ia menulis buku mengenai “renaissance’ versi vitruvius,Alberti membatasi sudut pandang mengenai arsitektur dari sudut pandang vitruvius,dia lebih banyak membahas mengenai disain pertamanan dan kurang mengenai hubungan antara tipe bangunan dengan lansekap.

3.Humprey repton
- seorang ahli teori dari Inggris dikenal dengan gagasannya mengenai aspek “ picturesque” dari layout perkebunan, repton juga mempunyai perhatian yang besar terhadap aspek fungsional yang terjalin antara bangunan dan ruang luar.

4.John Claudius Loudon
- seorang ahli teori dari skotlandia, mengedit pembahasan yang dilakukan Repton, tetapi juga merubah secara teknik dan estetika aspek pertamanan, arsitektur dan pertanian, dia merupakan orang yang mempergunakan berbagai perhitungan matematika dan mengerti semua subjek yang terkait.

5.Frederick Law Olmsted
- seorang ahli teori dari Amerika yang memahami pemikiran dari Repton dan Loudon dan ternyata mempunyai pengaruh dalam pembentukan dirinya serta membawanya kedalam perencanaan ruang terbuka di perkotaan,yang telah dahulu ditulis dan dibahas oleh vitruvius.

6.Patrick Geddes
- menyenangi improvisasi pemikiran pada abad ke 18 dan sangat terkesan dengan pekerjaan Olmsted. Geddes merupakan perintis pada abad ke 20 mengenai perencanaan kota ( dia juga mengagumi Charles Darwin)
Ayahnya merupakan seorang prajurit yang berkeliling dalam dinasnya dan dia juga pernah tinggal diasrama gereja di Skotlandia.

7.Ian Mcharg
- seorang pengagum Geddes, seorang siswa dari 2 jurusan fakultas yaitu arsitektur lansekap ( Landscape architecture) dan perencanaan kota (city Planning).
Mc harg berhasil membangun metoda pendekatan sistimatika dengan mengandal-kan sistim informasi geografi didalam perencanaan wilayah (Regional Planning ) dan proyek perancangan (design Project).

LANSEKAP mempunyai 5 Elemen dasar untuk komposisi yaitu;

Bentuk Muka Tanah/Landform
Tumbuhan/Vegetation
Air/Water
Perkerasan/Paving
Konstruksi/Structure

Berdasarkan HaBitat lansekap digolongkan:

- Lansekap Alami
- Lansekap Buatan
- Lansekap Alami/Buatan

Berdasarkan Administrasi Dan Luasan digolongkan:

- Lansekap Perkotaan ( Urban Landscape )
- Lansekap Pedesaan ( Rural Landscape)

Berdasarkan KeBudayaan lansekap digolongkan:

- Lansekap Tradisional
- Lansekap Modern

Berdasarkan Fungsional Lansekap Digolongkan:

- Lansekap Perkantoran
- Lansekap Perumahan
- Lansekap resort dll.

Perancangan Lansekap (Landscape Design) dapat didefinisikan sebagai berikut ;

Seni untuk mengkomposisikan ke lima elemen tersebut diatas demi tercapainya suatu bentukan ruang luar yang berkualitas dan sempurna
(Tom turner)

bandingkan dengan elemen pada Ilmu Arsitektur yaitu Dinding, Lantai, Atap dan Langit-langit dan dengan tujuan dari Arsitektur adalah menciptakan suatu tempat agar dapat bermanfaat, permanen dan nyaman.

Perancangan Taman ( Garden Design)
adalah spesialisasi dari bagian perancangan lansekap yang terkait dengan area-area pribadi (Private Space) dan kebutuhan pribadi.

Berbeda dengan PERANCANGAN LANSEKAP yang lebih berkonsentrasi pada ruang-ruang Publik dan seorang perancang lansekap akan terpengaruh 3 Aspek yaitu:

Proses Natural,
Proses Sosial dan
Proses Estetika.

Sasaran dan tujuan dari Perancangan Lansekap sangat Terkait dengan 3 Aspek tersebut.

Arsitektur Lansekap ( Landscape Architecture ) dapat di Ibaratkan sebuah Organisasi Profesi dengan anggotanya mempunyai kualifikasi teruji di dalam pekerjaan Disain Taman, perancangan lansekap, perencanaan lansekap atau kegiatan spesialis lainnya.

Hubungan antara perancangan lansekap dan arsitektur lansekap terlihat sama seperti hubungan hukum dan pengacara.


PERENCANAAN LANSEKAP ( LANDSCAPE PLANNING )
merupakan gagasan yang sangat tua, sekitar th 1800 JOHN CLADIUS LOUDON (1783 – 1843 ) bekerja sebagai ‘Planner’, kemudian PATRICK ABERCROMBIE menulis sebuah makalah dengan Judul ‘ Country Planning and Landscape Design ‘ thn 1934, Dilanjutkan oleh BRIAN HACKETT mempergunakan kata Perencanaan Lansekap ( LANDSCAPE PLANNING) sebagai Judul Buku Thn 1971.
Sebuah Buku dengan Judul ‘Design With Nature’ Karya Ian Mc Harg merupakan salah satu buku perencanaan lansekap yang terpenting pada Abad 20.

Sasaran dan tujuan Perencanaan lansekap ( Landscape Planning ) sama dengan tujuan Perancangan Lansekap (landscape Design) hanya perencanaan tergantung kepada;

1. Ke-dominan-nya condong kearah kualitas umum daripada kualitas pribadi.
2. Besar dalam skala.
3. Panjang dalam Waktu.
4. Di implementasikan dalam banyak kontrak daripada 1 ( satu ) Kontrak

Kesehatan yang baik adalah tujuan akhir dari profesi kedokteran, Kualitas Lansekap Yang Baik adalah tujuan dari profesi Arsitek Lansekap. seperti kata ‘dokter’ merupakan batasan ruang lingkup profesi kesehatan dan mereka merupakan anggota yang berkualitas dari badan organisasi keprofesionalan yang menopang standard dan promosi dari profesinya.Hendaklah kata ‘Arsitek Lansekap’ dapat bertindak hal yang sama.

Bilamana dipergunakan oleh Perancang ( Designer ) kata “lansekap” akan secara tepat menentukan konotasi lansekap adalah TEMPAT YANG BAIK. Seringkali kondisi tersebut merupakan komposisi dari bangunan-bangunan, jalan setapak,air, bentuk muka tanah, dan tanaman.

Mencoba untuk membuat tempat yang berkualitas tanpa perencanaan dari suatu atau semua elemen tersebut hanya seperti usaha untuk coba melengkapi gambar dengan cat warna hijau setelah seorang telah menetapkan corak atau luasan sebenarnya, faktanya seorang dapat memproduksi gambar yang baik tanpa warna hijau.

Belajar membantu seorang untuk membentuk ruang luar yang berkualitas dan memenuhi kebutuhan.Ada 2 hal yang haruslah diutamakan yaitu TEORI dan PRATEK.

Kedua aspek inilah yang pokok didalam pencarian ilmu pengetahuan, tentang bagaimana menjadi pedoman dengan menghasilkan bentuk?, tentang bagaimana untuk dapat membuat proposal disain yang dapat berkomunikasi.?
Seperti seorang dokter belajar tentang tubuh didalam usahanya untuk menjadikan manusia sehat, demikian pula seorang Profesional arsitek Lansekap haruslah belajar tentang lansekap untuk mempratekkan seni dan membuat hal tersebut lebih menjadi lebih baik dari hari kehari,dan lebih baik dimulai sejak dini pada saat bangku kuliah.
Instansi pendidikan dapat menjadi pedoman untuk dapat berperan dalam membimbing penentuan dan pemilihan tempat magang yang berkualitas dan sesuai dengan keinginan dan potensi para calon Arsitek Lansekap

Saat ini ada slogan dimana dan isi kemampuan / keahlian yang dapat dipindahkan, didalam bentuk penilaian, analisis, gambar dan tulisan yang kreatif, penyelusuran masalah, komunikasi dan teknologi informasi secara canggih telah dapat di program dengan peralatan mutakhir, Jelas terlihat ada hubungan keseimbangan antara Seni- sains-Pratek.

Didalam area lansekap banyak sekali harapan dan kemungkinan-kemungkinan yang tercipta sangat luar biasa,disekeliling kita ada saja beraneka keragaman fungsi kegiatan dan peruntukan.misalnya Danau sunter, Jalur Hijau Tebet ,Ruang terbuka senayan dll. Kawasan-kawasan ini sangat luar biasa yang dapat membuat seorang arsitek lansekap terpaku sejenak saat mengamatinya dan menanti peran serta profesi Arsitek Lansekap untuk terlibat.

Dengan banyaknya Kota Di Indonesia dan kondisi otonomi Daerah terdapat kemungkinan-kemungkinan besar profesi arsitek lansekap dapat berguna dimasa depan.

Banyak orang diluar dari professional arsitek Lansekap mempunyai persepsi yang sama tentang kualitas dari lingkungan, mereka akan pergi kedokter bila mempunyai problem kesehatan tetapi mereka tidak pernah berpikir untuk pergi ke Arsitek lansekap jika menemui masalah problem lingkungan disekitarnya.

Berdasarkan hal ini membuat kita harus berpikir bahwa kita tidak dapat hanya duduk di ruang konsultasi menunggu kedatangan klien , kita perlu melakukan banyak proposal pekerjaan untuk membuat pekerjaan untuk diri kita dan profesi kita.


Label:


Read more!
 
posted by JOHN F.PAPILAYA at 16.25 | Permalink | 0 comments
Bab 5 . Karier Arsitek lansekap
Kita harus dapat membawa diri kita terlibat dengan pekerjaan pembangunan dimulai dengan proses daripada MANAJEMEN TANAH sampai ke PEMBANGUNAN LAHAN .

Beberapa dari kita para arsitek lansekap harus menjadi POLITIKUS dan melayani masyarakat didalam perencanaan lokal dengan duduk dalam komisi-komisi pembangunan (dewan kota),yang lainya haruslah mendapatkan kualifikasi dan klarifikasi rangkap,Organisasi profesi haruslah dapat melakukan promosi bagi diri mereka dan menerangkan kelebihan daripada penggabungan 2 profesi.

Seperti bahasa Inggris yang menjadi BAHASA FAVORITE KEDUA di dunia ARSITEKTUR LANSEKAP haruslah dapat menjadikan dirinya juga sebagai pilihan Favorite dalam ruang lingkup Profesi.

Beberapa bentukan Lansekap terkait erat dengan Harapan Dan Impian untuk menjadi lebih berkualitas dan bermanfaat bagi manusia secara fisik dan psikologi, hal ini membutuhkan kekutan mental baja dan kuatnya motivasi untuk seorang Arsitek Lansekap dapat menghadapi segala resiko dan mencapai tujuan yang ditargetkan baik sebagai seorang karyawan maupun pemilik dari perushaan swasta.

Mari kita lihat ke 12(dua belas) alternative karir dibidang Arsitektur Lansekap.



1.LANDSCAPE DEVELOPER
Pengembang Lansekap

Dengan mempunyai kemampuan dalam bidang manajemen tanah dan manajemen perumahan adalah merupakan ‘bekal’ yang perlu untuk dapat menjadi seorang surveyor yang baik dan dapat membuat kita berkarier dalam bidang pembangunan perumahan.
Belajar tentang hukum property, penaksiran, perkembangan ekonomi dan subjek lainnya yang terkait ,belajar bagaimana untuk menentukan Bagian dari tapak dan bobotnya,
Seperti LANCELOT BROWN ,berkata”

Itu adalah kemampuan/kesanggupan memahami
• Bagaimana dari suatu tapak yang luas akan dipergunakan sebagai tempat berinteraksi dari bangunan
• Bagaimana dari suatu tapak yang akan dimanfaatkan sebagai area konservasi?
• Bagaimana Tapak dimiliki dan diatur?
• Bagaimana ekspansi kita yang maha besar itu, yang mana menciptakan akhir dari Kota ( edge cities) diseluruh dunia dapat diarahkan dan diatur?

Pembangunan yang besar akan membutuhkan visi dari disain lansekap di kombinasikan dengan imajinasi financial dari seorang surveyor, bukanlah merupakan suatu yang berat dari anggota profesi untuk memenuhi tujuan dan sasaran dari pembangunan dengan merumuskan strategi yang tepat dan mengenai sasaran.

“Sekali waktu anda adalah Binatang kecil dan sekali waktu anda adalah kaca depan”

Dan Akhirnya dapatlah kita melangkah masuk keruang penghargaan yang tidak terukur nilainya sebagai bagian dari kehidupan praktisi.

2.LANDSCAPE PLANNER
Perencana Lansekap

Perencanaan tapak yang buruk dapat terlihat indah jika disain estika dan pembangunan yang berjalan baik, tanpa harus termasuk kedalam kategori “good Landscape’ yang pasti hal itu sering terjadi pada lingkungan pemukiman / perkotaan yang baru.Karena pemilihan lokasi yang buruk, peletakan dari paving yang kecil dan tanaman yang dipilih karena kelalaian / keteledoran dan tidak menarik, jalur pejalan kaki dapat menjadi tanda dan akan terbangun dengan baik, tetapi jarang digunakan karena perencanaan yang luar biasa.
Didalam skala yang lebih besar, bangunan–bangunan didisain secara aneh / kontras, tidak berhubungan dengan thema ( citra kawasan ) lahan pertanian yang tidak cocok diatur disamping tanaman kayu.Disain hutan kota disetujui tetapi hasil perencanaan hutan tersebut jauh dari apa yang menjadi tujuan dan sasaran,suatu hal yang patut dikasihani

Semua masalah membutuhkan keahlian didalam perencanaan lansekap dan berkombinasi dengan perancangan lansekap

Agenda rapat evaluasi keterpaduan antara perancangan lansekap dan perencanaan lansekap harus dibangun kembali, Bila hal ini dapat menghasilkan satu kesepakatan maka hal ini dapat membantu mempercepat popularitas dimasyarakat akan kedua profesi tersebut.

"Anda tidak akan dapat menyodok Bola biliar dengan gagang gemetar"

Ada Arsitek lansekap telah terspesialisasi didalam area perkotaan , hal yang luar biasa jika perencana lansekap juga terspesialisai dalam bidang pertanian, kehutanan, das, mineral, Park, Transportasi, urbanisasi dan penggunaan fasilitas peruntukan yang lain.

Didalam abad ke 20,Keilmuan Arsitektur Lansekap mengalami perubahan drastis dengan dapat masuk dan berperan disetiap pekerjaan pembangunan. Dengan mengambil spesialisasi seorang Profesi Arsitek Lansekap akan dapat menambah dalam dan luas ruang keterlibatan pada setiap proyek pembangunan.

3.GREENWAY INITIATOR
Konsultan Jalur Hijau

Profesi Lansekap di ketemukan di Taman Pribadi dan masuk kekancah area masyarakat dengan bersandar pada taman-taman pemerintah ( public Area) , kemudian berubah menjadi profesi dengan penambahan keahlian didalam aspek estetika dan hortikultura disetiap pembangunan poyek.ini bukanlah suatu ide yang buruk tetapi kesuksesan yang hanya kurang maksimal.

Langkah selanjutnya adalah lebih memperhatikan aktivitas profesi di Ruang Lingkup dasar fasilitas peruntukan, salah satunya yang pasti adalah JALUR HIJAU.

Jalur hijau bisa didefinisikan ”sebuah rute” bagi manusia, binatang,air dan apapun yang sangat berguna dan merupakan bagian dari sudut pandangan lingkungan. Sebuah Kota haruslah mempersiapkan strategi tentang jalur hijau sebagai pengganti strategi ruang terbuka.
Individu Disainer Arsitek Lansekap dengan kemampuan pada kepemimpinan haruslah menjadi pengamat / kritikus proyek jalur hijau untuk mem-publikasikan pernyataan - pernyataan ke-bijaksanaan jalur hijau yang tidak sesuai dengan hakekat jalur hijau ditinjau dari sudut keilmuan Arsitektur Lansekap.

Lenyapkanlah sistem kasta anda-Anda Anda tidak mungkin dapat membangun regu kerja dari menara gading

Langkah pertama dalam perencanaan jalur hijau adalah:
• Identifikasi Proyek
• Merencanakan pertemuan masyarakat
• Bentuk komite
• Persiapkan outline rencana.
• Persiapan dana.

4.LANDSCAPE ASSESSOR
Penilai Lansekap

Penilaian kualitas lingkungan adalah ruang lingkup yang umum tetapi janganlah membuat kesalahan persepsi bahwa ini adalah dampak dari pembangunan proyek lansekap dimana sangat memperhatikan kondisi masyarakat umum

Seringkali Seorang Arsitek Lansekap merupakan professional dengan kualifikasi terbaik sebagai Koordinator tim penilai yang spesialis, seorang yang ada didalam hubungan antar visual, ekologi, udara, air, lalulintas dan dampak lainnya.

"Jadikan nepotisme sebagai keadaan jiwa-perlakukan setiap orang sebagai keluarga"

Dan Arsitek Lansekap lebih sanggup untuk mempersiapkan apa yang diketahui sebagai proposal peringatan (mitigation proposal) jika dinegara kita dikenal dengan nama AMDAL.

sebaiknya pilihan akan jatuh terhadap mereka mereka untuk mengetahui disain dampak lingkungan ( Enviromental Impact Design) EID Proposal.

Seorang penilai lansekap hendaklah juga menjadi anggota dari organisasi lingkungan dinegaranya masing-masing seperti WALHI di Indonesia.


5.LANDSCAPE ARCHITECT
Arsitek Lansekap

Telah dinyatakan untuk dapat memiliki kualifikasi rangkap didalam arsitek dan lansekap,hal ini disebabkan disain dan detil dari ruang disekitar bangunan butuh suatu hubungan dengan arsitektur.

Tambahan pula,pada era di masa depan dimungkinkan bangunan dengan atap tanaman (roof Garden) dengan tanaman-tanaman produktif akan menjadi kaidah dalam perencanaan suatu bangunan,maka diperlukan ke Ilmuan dengan kemampuan untuk me-realisasikan hal tersebut.
Bukan tidak mungkin dimasa depan,Sebuah Taman pribadi maupun publik akan terletak pada level atap dimana terdapat ketenangan jauh dari polusi suara, udara yang bersih dan mudah dalam pencapaian, indikasi akan hal ini telah terlihat pada sebagian hotel-hotel yang terletak di Jakarta, apalagi jika dilihat dari jumlah luas ruang hijau di Jakarta yang makin hari makin berkurang

Siapa yang akan mendisain ruang tersebut,Arsitek- KAH ?
Disainer Lansekap-KAH? Atau seorang dengan kualifikasi rangkap tersebut.?

“Setiap orang harus memiliki tanggung jawab untuk melampaui wewenangnya”

6.GARDEN DESIGNER
Penata Taman.

Taman adalah sesuatu yang dicintai, semua orang mengetahui tentang hal tersebut Dinegeri ini belum ada wadah atau organisasi yang dapat dijadikan tempat berkumpulnya para Peñata Taman ini. Di organisasi Profesi IALI seorang Peñata Taman tidak mendapatkan pengakuan dan tempat yang layak, hal ini disebabkan oleh persyaratan Gelar Akademis seseorang yang menjadi tolak ukur untuk dapat terdaftar sebagai anggota IALI,Penata taman masih hanya dipandang sekedar sebagai Hobbiest.hal ini sangat disayangkan.

Ada sebuah contoh kejadian di Inggris manakala The INSTITUT of Landscape architecture dibentuk banyak peñata taman bergabung dengan organisasi itu,tetapi kemudian mengundurkan diri karena mereka diberitahu bahwa perbuatan yang tidak pantas dan hina untuk mengambil keuntungan dari komisi tanaman dan materialnya.Dan Akhirnya Disain taman menjadi terpisah dari perancangan lansekap ini merupakan tindakan yang tidak menguntungkan, taman sangat menyenangi popularitas dan penciptaan, Disain taman merupakan salah satu bagian dari “ fine Arts” seorang dapat mempelajarinya dalam kursus atau sekolah-sekolah malam.

“Tak ada yang dapat lebih cepat membunuh barang yang jelek mutunya daripada sebuah iklan yang baik”

Untuk menjadi seorang yang ahli dengan pendidikan disain yang lengkap (diploma) ini dapat menjadi landasan dalam pekerjaan disain atau sebagai pekerjaan selaku manajer taman yang terkenal seperti Taman Monas,taman suropati,Taman Lembang Dll.

7.Landscape Contractor
Kontraktor Lansekap

Diperlukan seorang arsitek lansekap hendaknya mempunyai pengetahuan dengan keinginan kuat untuk menjadi seorang ‘gentleman’ daripada seorang ‘player’, mempunyai ’taste’ (selera), cara dan kebiasaan yang secara moral berkualitas karena aspek tersebut sangatlah perlu untuk dimiliki dalam usaha melakukan pekerjaan pengawasan (supervisi) pada pekerjaan pelaksanaan dilapangan yang rentan akan manupulasi bahan/material pembangunan .Ruang lingkup pekerjaan ini dapat menjadikan mereka lebih kaya secara ekonomi daripada tenaga-tenaga pengawas yang bekerja dibawah mereka.

“Mengejar Untung itu seperti membuat bayi : Jangan berupaya terlalu keras”

Pekerjaan Dilapangan membutuhkan kemampuan Manajemen proyek yang andal didalam usaha menerjemahkan gambar disain kedalam proses pelaksanaan konstruksi serta dapat metransferkan kemampuan tersebut kepada para pengawas-pengawas lapangannya, karena pada umunya para kontraktor lansekap di Indonesia masih mempunyai kelemahan didalam manajemen, penguasaan teknologi dan keterbatasan tenaga ahli dan trampil.

Ada 2 kualifikasi jabatan yang sangat menentukan keberhasilan tersebut yaitu MANAJER PROYEK dan PENGAWAS.

Kontraktor lansekap dapat mengambil komisi ( fee ) pelaksanaan sebesar 7-15% nilai Proyek dengan keuntungan bersih mencapai 2,5%.
Anda dapat melihat sendiri kontraktor lansekap dapat menjadi pekerjaan yang menyenangkan dengan hasil yang menguntungkan
Di Indonesia telah terbentuk wadah untuk para Kontraktor Lansekap yaitu AKLANI.

8.DESIGNER BUILDER
Pelaksana disain

Seorang Arsitek Lansekap yang bertindak sebagai pelaksana disain tidak begitu menyukai populeritas di bandingkan seorang Perancang/Disainer, mereka melihat hal tersebut akan menjadi kendala didalam efisiensi pengeluaran biaya didalam pelaksanaan pembangunan dalam hal pemotongan standar dan melakukan pengeluaran biaya yang tidak perlu dalam spesifikasi. Permasalahan didalam proses pekerjaan ini adalah seringkali pelaksanaan pembangunan suatu hasil karya disain dipimpin oleh seseorang yang tidak mempunyai kemampuan yang memadai dalam memahami teknik pelaksanaan dan penilaian estetika.
Sebagai pelaksana rancang bangun haruslah dipimpin oleh seorang perancang yang memahami pembiayaan dan tehnik konstruksi pada umumnya hal ini lebih mudah bagi seorang disainer belajar tentang pelaksanaan pembangunan daripada seorang kontraktor belajar tentang disain.

Saya berharap untuk melihat orang-orang yang memiliki kemampuan penilaian Rancangan menjadi pemimpin dari industri konstruksi, mereka dapat melakukan penawaran pada klien dengan produk yang baru pada tempat dan harga yang tepat.

“Langganan lama itu lebih menguntungkan daripada langganan baru, dan telponlah langganan sebelum mereka mencari anda”

Seorang dapat memulai pekerjaan rancang bangun dengan mendistribusikan selebaran untuk pemilik rumah dan lewat advertising diberbagai media.

9. PRODUCT DESIGN /MANUFACTURE
Disainer Produk /Pabrikasi

Pekerjaan pembuatan pabrikasi apa yang dinamakan produk Elemen Lansekap adalah suatu aktivitas yang menyenangkan dan penting, coba lihat area yang tidak berkualitas nyaman dan telah dirampas melalui perkerasan yang menakutkan dengan warna yang silau serta tekstur yang tidak sesuai.

Dari mata saya hanya beberapa produk perkerasan yang secara esetika berhasil, daya berpikir inilah akibat dari astribut produk itu tidak didisain dengan orang-orang yang mengerti bagaimana membuat ruang luar yang berkualitas.

Faktor penting lainya dapat dilihat dari tempat duduk diruang luar, lampu dan poduk lainya, seringkali disain itu diciptakan untuk sekedar menarik perhatian mereka saja Sebagai pengganti mereka membayarkan biaya visual sebagai kompensasi dari ruang luar yang luas dan lebar.

“Hanya Pasar yang akan memberitahu Anda kalau anda telah berhasil memperbesar kue anda dalam persaingan”

Seorang dapat memulai hasil pabrikasi ini dengan membuat beberapa contoh dan menjualnya kedalam pameran lokal atau melalui garden centre.

10.TOURISM PLANNER
Perencana Kawasan Pariwisata

Pariwisata dapat dikatakan sebagai industri terbesar didunia dan mengunjungi ruang-ruang luar dengan kualitas ruang yang nyaman dan seimbang, itulah salah satu dasar dan arti dari aktrasi liburan.

Ada beberapa aspek didalam bisnis yang mana perlu penilaian dari sisi pandang lansekap
1. Apa ruang lansekap yang menarik?.
2. Bagaimana kendala suatu ruang luar dapat dijadikan menarik?.
3. Bagaimana khayalah ramai yang selalu berkonsentrasi pada suatu tempat akan membaur
menyeluruh pada tapak?.
4. Dapatkah turisme Hijau (Ecotourism) akan menjadi kenyataan?.
5. Dimana resort-resort baru sebaiknya diletakkan?.
6. Bagaimana daerah pesisir pantai dapat dibangun untuk kawasan pariwisata yang berwawasan
pembangunan berkelanjutan?.

“Manakala keadaaan menjadi sulit, ingatlah bahwa menjaga asap dapur tetap ngebul dapat menjadi perekat untuk membangun kemampuan pribadi”

Harus dipikirkan kembali kerjasama antara Pemerintah (departemen pariwisata),Instansi Pendidikan dan Organisasi profesi mempublikasikan pendidikan dan pelatihan dimana dapat terjalin hubungan antar pemerintah, pendidikan dan peluang-peluang.

11.SALES PERSON
Penjual material

Dengan banyaknya jumlah produk yang luar biasa berbaris berjajar dari yang berlendir, barang tak berharga sampai kepada yang ternyaring.Itu adalah ruang lingkup seorang perancang menjadi terlibat didalam penjualan, didalam perdagangan kepada masyarakat.
Seorang Arsitek Lansekap dengan kepekaan dan instuisi jiwa berdagang dapat menetapkan sentuhan rasa dari kualitas material disain dan harga.
Karir ini dapat dimulai dengan pembelian beberapa produk dan menjual dari beberapa stand didalam pameran taman dan pameran pertanian lainnya. Telah disepakati ,mutlak tidak ada cara pengganti dari pengalaman langsung menjual kemasyarakat.

“Pemasaran itu menyangkut apa yang dibeli orang bukan apa yang anda jual”.

Jika perencana melatih dirinya di garden center (atau dipusat-pusat perdagangan perlengkapan Taman) maka kita dapat melihat improvisasi yang sangat luas didalam standar perancangan dan perencanaan lansekap di Indonesia.

12.Landscape Artist
Seniman Lansekap

Seniman yang sukses akan memiliki kehidupan yang layak, seniman yang tidak sukses akan kekurangan disudut-sudut tepi jalan demikianlah fenomena yang terjadi di Negara kita ini.

Di antara seniman yang melakukan pekerjaan pengajaran ada kesenangan dan memproduksi pekerjaan mereka diruang untuk mereka
Banyak yang bisa dinyatakan untuk kehidupan seniman, banyak yang masuk kedalam kursus atau perguruan Tinggi Arsitektur Lansekap karena mereka senang dengan segala hal yang berkaitan dengan seni, kemampuan seorang seniman sangatlah dibutuhkan pada saat proses presentasi agar suatu karya lansekap dapat berkomunikasi dengan bahasa yang dimengerti oleh khayalak ramai.
Terlebih pada era teknologi digital yang sedang melanda dunia saat ini kemampuan untuk menggambarkan dalam bentuk multi media 3 dimensional sangatlah berperan besar untuk dapat membuat pemahaman yang sama antara ‘designer’ dan ‘user’ dengan mampu memberikan gambaran secara visual rancangan yang akan dilaksanakan.Tetapi didalam lingkup menerima komisi seorang artist lansekap seorang harus dapat dapat menguraikan aksinya sebagai seorang ahli presentasi dari seni sehingga dapat terurai prosentase komisi yang harus diterimanya pada ruang lingkup pekerjaan disain

SENIMAN BUKANLAH TIPE SPESIAL DARI SESEORANG, SETIAP ORANG ADALAH TIPE SPESIAL DARI SENIMAN, Seorang dapat memproduksi pekerjaan seni presentasi lansekap pada perusahaan-perusahaan swasta maupun Negara.

” Belajarlah dari KODAK : rayakanlah saat-saat penting hidup mereka.”

Dari ke 12 Belas alternative pekerjaan tersebut diatas , Arsitek lansekap adalah gelar professional dan diproteksi oleh Undang-Undang dinegara RI ini,Telah terdaftar di ILO dan sekarang telah tersebar diseluruh dunia,tetapi timbul rasa pesimis apabila profesi ini dapat dimengerti dalam masyarakat ditinjau dari batu pondasi pasar bagi pelayanan jasa keprofesionalan.

Pemegang gelar profesi arsitek lansejap hendaknya memegang prinsip “Take A Landship” sebagai papan penunjuk bagaimana ruang lingkup profesi dan berperan dan menemukan dimana kemampuan dan ketrampilan didalam ilmu ini dapat didaya-gunakan.

12 alternatif pekerjaan diatas dan masih akan banyak lagi, cobalah berkeliling sehari dikota anda pati akan terlihat ruang lingkup yang luar biasa bagi perancang dan perencana lansekap

• Kanalisasi sungai perlu untuk ditata ulang
• Hutan kota butuh perancangan lansekap
• Banyak taman-taman kota perlu didisain ulang
• Jaringan transport yang bersahabat dengan alam perlu dibangun
• Tempat-tempat pemukiman setiap peruntukan dapat disustainable
• Pesisir pantai butuh perencanaaan
• Lansekap pertanian butuh pertimbangan-pertimbangan yang ahli
• Jalan-jalan bisa lebih manusiawi
• Ketenangan lalulintas merupakan aspek dari perencanaan lansekap kota
• Tapak memerlukan pengaturan tata letak yang baru dengan rencana persiapan yang kreatif.

Masihkah kita ragu bahwa seorang arsitek lansekap adalah profesi yang menjanjikan dan dapat menjadi landasan dalam memenuhi kebutuhan ekonomi di kehidupan sehari-hari.?

Memang masih banyak Arsitek Lansekap berkomentar sinis cara bagaimana untuk menemukan suatu pekerjaan yang dapat menjamin kesejahteraan ekonomi kehidupannya.

Marilah berimajinasi dan kreatif didalam menyingkapi ke 12 Pekerjaan tersebut diatas mungkin akan tercipta lagi alternatif-alternatif lain pekerjaan di bidang Arsitektur Lansekap.

“Sapi yang kenyang menghasilkan susu yang lebih baik.”


Label:


Read more!
 
posted by JOHN F.PAPILAYA at 16.22 | Permalink | 1 comments