Kamis, Februari 20, 2014
Bye-Bye pen, paper and camera
S ebagai seorang praktisi arsitek lansekap yang berkarier sebagai 'Indipedent Consultant' saya merasakan perubahan yang dratis, yang dahulunya berkarya menggunakan Meja gambar A0 merk Mutoh , kertas kalkir dan rapido berubah secara dratis hingga saat kini yang lebih banyak mengunakan kemajuan teknologi komputer lewat berbagai macam software graphis, bagi perencanaan masterplan hotel resort yang menjadi fokus ke praktisian yang saya tekuni selama ini.

Awal pertama mempergunakan PC 'personal computer' dengan program windows bagaikan kiamat di siang bolong, bagaimana tidak? Kemampuan graphis tradisional secara freehand yang selama ini sudah terlatih dan sudah terbiasa mesti berubah 360 derajat dengan mempelajari ketrampilan mempergunakan software graphis yang belum pernah di pelajari sebelumnya.

Tanpa menunda-nunda dengan membuang waktu, mulailah di pelajari semua software graphis yang berkaitan dengan disiplin ilmu arsitekur lansekap mulai dari software Autocad, corel, photoshop hingga sketch-up berikut vray . Cara belajar secara otodidak lewat media buku buku terjemahan yang di jual di toko buku dan juga banyak belajar dari tutorial yang ada di google , capek memang karna harus memulai dari awal lagi tapi sebuah perjalanan seorang konsultan independen tetap harus meng ' update' diri menjadi taruhannya.


Alhasil semua software tersebut dapat di pelajari dan di pratekan secara baik selama ribuan jam ,Hasilnya tidak mengecewakan hal tersebut terlihat dari berbagai proses perancangan proyek hingga presentasi sketsa 3D dapat disampaikan mempergunakan medium komputer , sayangnya berbagai peralatan rapido,spidol marvy dan meja gambar mutoh dipesiunkan dini.

Meskipun untuk pencarian ide maupun konsep tetap saja masih mempergunakan kemampuan ‘freehand’ untuk corat coret di kertas.

Setelah kemampuan meningkat dan mulai mengerti potensi kendala penggunaan komputer ,saya mulai beralih untuk mempergunakan laptop sebagai sarana penunjang ke praktisian, mulai dari proses marketing jasa konsultan hingga presentasi awal konsep maupun presentasi hasil final perancangan sebuah proyek, semua dilakukan hanya berbekal sebuah laptop disertai sebuah infocus sebagai sarana penunjang presentasi.

Terlihat perbedaannya dari sudut pandang klien yang terpana melihat hasil sketsa maupun presentasi yang ‘ high tech’ meskipun kebiasaan lama tetap saja berlaku, total fee design tetap ditawar dan revisi tetap berkali kali.

Dan kini dengan munculnya Ipad sebuah kecanggihan produk mac yang terbaru, hampir setiap saat Ipad menjadi teman sejalan yang paling setia, kemanapun jalan kepraktisian sebagai arsitek lansekap menuju , Ipad tak pernah ketinggalan untuk ikut serta. 

Tidak perlu membawa Peta lokasi dengan ukuran A0, tidak perlu membawa buku referensi tebal yang berisikan contoh hotel resort,Tidak perlu lagi membawa portfolio A3, tidak perlu membawa kamera untuk dokumentasi tapak,bahkan tidak perlu membawa pinsil mekanik dan kertas kosong lagi. Segala isi kantor seakan bertransformasi menjadi kecil dan masuk didalam sebuah Ipad dan tidak pusing nyasar cari alamat klien. 

Bagaimana Tidak? 

Menuju alamat pertemuan supaya tidak nyasar mempergunakan aplikasi Maps  , saat bertemu klien, portfolio bisa dilihat langsung di web, Blog ,You Tube atau Vimeo, jika pun ada proyek khusus yang ingin diperlihatkan ,bisa di tonton dalam bentuk movie lewat aplikasi WMV player, dimana sudah tersimpan beberapa proyek unggulan dibuat dengan media final cut pro

Untuk corat coret konsep atau ide selama bertemu klien saya mempergunakan aplikasi sketchbook pro dan morpholio dengan keungulan layer yang dimilikinya dibekali sebuah stylus. tidak ada kertas dan pensil yang digunakan dan semoga hutan tetap bisa lestari.

kemudian hasil pertemuan yang berisikan informasi, kebutuhan maupun image-image acuan tersimpan di aplikasi evernote, terakhir program LogMeIn membuat saya dapat memasuki desktop utama jika ada yang tertinggal di kantor untuk diperlihatkan ke klien 

Serta yang paling penting draft kontrak sdh tersiapkan di dalam aplikasi Ibook dan mengirimkannya via aplikasi Pdf Reader ke email klien atau ke laptop klien via Bluetooth dan tinggal menunggu persetujuan klien akan proposal kontrak dapat di lihat di email sambil minum kopi di starbuck.

Dari semua kecepatan dan ketepatan mempergunakan teknologi canggih, yang sama adalah terlihat pada hasil karya jika dilaksanakan , baik atau tidaknya sebuah hasil perencanaan, hasil nyata ditapak tetap menjadi barometer kesuksesan seorang konsultan independen.

seperti kata orang bijak dibawah ini.

 You can’t do better design with a computer, but you can speed up your work enormously.

- Wim Crouwel
 
posted by JOHN F.PAPILAYA at 01.49 | Permalink |


0 Comments:


Posting Komentar

~ back home