Jumat, April 25, 2025
Blog Ini pernah Sunyi. Kini Ia Bernyanyi Lagi.

 

"Kata-kata Tak Pernah Mati, Hanya Menunggu Kita Pulang"

Setelah sekian musim berlalu—tanpa jejak kata, tanpa jejak makna—aku akhirnya duduk kembali di hadapan layar monitor komputer ini. Sunyi. Hening. Tapi ada yang bergetar. Sesuatu yang lama terpendam di antara pori-pori waktu, mendesak keluar seperti mata air yang tak kuasa lagi ditahan bebatuan. Ini bukan sekadar tentang menulis. Ini tentang kembali. Tentang kerinduan yang diam-diam tumbuh subur meski tak pernah benar-benar kusadari.

Dulu, aku menulis di blog ini seperti menanam taman rahasia, setiap paragraf adalah kelopak, setiap jeda adalah embun yang menempel di ujung daun pagi. Di sinilah aku pernah jatuh cinta pada kata, pada cerita, pada kemungkinan. Tapi entah sejak kapan, taman itu kutinggalkan. Aku sibuk, aku jenuh, aku terlalu banyak alasan. Hingga perlahan, blog ini menjadi rumah kosong yang hanya dikunjungi oleh bot mesin pencari, bukan oleh hati yang mencari arti.

Namun hari ini, sesuatu berubah.

Ada semacam desir yang halus namun membakar. Barangkali karena aku merindukan percakapan yang jujur antara aku dan dunia, atau mungkin karena aku mulai menyadari bahwa tak semua yang tak terlihat berarti mati. Blog ini masih hidup. Ia menungguku dengan kesetiaan yang tak berteriak, tapi terus menyalakan lampu di beranda. Ia tidak marah karena kutinggalkan. Ia hanya diam, dan itu lebih menusuk daripada kemarahan mana pun.

Aku kembali bukan karena tuntutan, bukan pula demi algoritma. Aku kembali karena ingin. Karena rindu. Karena aku tahu, kata-kata yang tak dituliskan akan tumbuh jadi hantu di dalam dada.

Menulis di blog bukan lagi soal trafik atau jumlah pembaca. Ini soal menyusun kembali jiwaku yang tercecer. Ini tentang mengarsipkan napas, detak, dan gemetar hidup sehari-hari agar tak hilang begitu saja. Setiap tulisan akan jadi jejak—bukan untuk dikenang orang lain, tapi untuk kukenang sendiri di masa depan, saat mungkin aku kembali lupa siapa aku.

Maka izinkan aku menyalakan api lagi di tungku ini. Mungkin baranya masih kecil, tapi ia hangat. Dan aku percaya, bara kecil yang ditulis dengan cinta bisa menyalakan semesta dalam diri siapa pun yang membaca.

Aku kembali, Blog. Maaf karena sempat melupakanmu. Tapi lihat, aku pulang membawa seluruh rindu yang tak sempat kutulis dulu. Mari kita mulai lagi. Dengan semangat. Dengan romansa. Dengan keyakinan bahwa kata-kata masih bisa menyelamatkan kita dari sunyi yang terlalu dalam.

Karena sejauh apapun aku pergi, menulis akan selalu jadi rumahku.

Label: , , , ,

 
posted by smartlandscape at 21.09 | Permalink |


0 Comments:


Posting Komentar

~ back home