Jumat, September 14, 2007
Bab 2 . 12 Jenis Pekerjaan Arsitektur Lansekap
12 Pekerjaan tersembunyi dalam ruang lingkup Arsitektur Lansekap.

“ Lead And Inspire people.Don’t try to manage and manipulate people.Inventories can be managed but people must be lead”
Ross Perot

Ada 12 Alternatif Pekerjaan untuk Profesi Arsitek Lansekap ( adaptasi dari artikel Majalah Landscape Design 1997)





1. Landscape Developer / Tenaga ahli pada pengembang Perumahan.
2. Landscaper Planner / Perencana Lansekap
3. Greenway Initiator / konsultan Jalur Hijau
4. Landscape Assessor/ Penilai Lansekap
5. Landscape Arhitect / Arsitek Lansekap
6. Garden Designer / Penata Taman
7. Landscape Contractor / Kontraktor Lansekap
8. Design-Builder / Pelaksana Disain
9. Product Design / Manufacture / Disain Produk/Pabrikasi
10.Tourism Planner/ Perencana Kawasan Pariwisata.
11. Sales Person / Tenaga Penjual
12. Landscape artist / Seniman Lansekap

Didalam bidang / Ruang lingkup disiplin ilmu Arsitektur lansekap, Ada berbagai pekerjaan profesi yang sangat menyenangkan dan ada juga pekerjaan-pekerjaan yang tidak menarik dan kadang agak menyebalkan.
Kaum pesimitis menyatakan, bahwa suatu beban yang berat untuk mendapatkan sebuah pekerjaan didalam usaha Ruang Lingkup Arsitektur Lansekap untuk memperoleh penghasilan, dan jika pekerjaan itu didapatkan mungkin timbul masalah baru seperti nilai gaji yang tidak sesuai dengan kehendak dan juga gaji yang diperoleh tidak sesuai/sepadan dengan prestasi kerja kita, belum lagi jika terkena potongan gaji disebabkan tuntutan karena kelalaian kerja.
Tetapi di balik semua pandangan tersebut prospek untuk pekerjaan Ilmu Arsitektur Lansekap sangatlah me-nakjubkan dan mengagumkan.

Butir-butir debu didalam karya “ Landscape Of Man ” oleh Geoffrey Jellicoe menyatakan:

“ Dunia sedang bergerak maju dan masuk kedalam tahapan, dimana disain lansekap akan diakui sebagai suatu hasil seni yang lengkap.
Manusia menciptakan lingkungan disekitarnya dengan memproyeksikannya kedalam alam sesuai dengan ide-ide abstraknya, dan hanya disaat sekarang dimana lansekap secara bersama-sama timbul sesuai dengan keharusan sosial,
Kita akan mempromosikan seni lansekap kedalam skala yang takkan pernah terbayangkan dalam sejarah ”

Suatu pernyataan optimisme yang kuat dari seorang yang telah berkiprah sepanjang hidupnya demi disiplin ilmu Arsitektur Lansekap.

Maka permasalahannya ialah: Bagaimana caranya kita akan bergerak dengan kondisi binaan untuk menuju kondisi yang lebih Mulia?


Ada 2 kebutuhan yang harus dilakukan,
Pertama, kita harus dapat menjernihkan pikiran kita tentang seni dari alam dan
Kedua, Kita harus membuka wawasan berpikiran kita untuk mencari jalan dimana seni itu dapat diaplikasikan.

Selain daripada kedua sisi tersebut tindakan harus dimulai dari dalam diri kita sebagai pribadi maupun sekelompok individu bahwa suatu hal yang tidak tepat dan tidak akan berhasil untuk menyandarkan kesalahan kita kepada posisi yang sulit (mencari kambing hitam) seperti menyatakan klien yang tidak imajinatif, masyarakat yang tidak atau belum mengerti atau pikiran skeptis untuk mengatakan profesi lain yang serakah didalam merambah ‘ ladang’ disiplin ilmu arsitektur lansekap.

Penjelasan Pengertian

Kerjasama antara ‘Landscape Institute’ dengan organisasi ‘BALI’ ( British Association Of Landscape Industries) jika di Negeri tercinta ini Republik Indonesia ini, dapat dikatakan organisasi yang serupa adalah IALI (Ikatan Arsitek Lansekap Indonesia ) dan AKLANI ( Asosiasi kontraktor Lansekap Indonesia), adalah merupakan salah satu contoh konsep pemecahan yang tidak tepat pada sasaran, sama dimana kondisi ini menjadi suatu pratek yang berhasil.

Anggota BALI menitik-beratkan “soft and Hard Landscaping” mereka memberikan suatu kebijakan dengan pekerjaan tambal sulam disekitar area terbangun / bangunan.
Anggota Landscape Institute menyiapkan "gambar rencana" dan anggota BALI meng-implementasi-kan rencana tersebut.

Akibat dari metode ini kadang tercipta suatu kawasan yang berkualitas, malah seringkali mengakibatkan sesuatu yang hebat, tetapi hal ini tidak akan mengakibatkan suatu kebangkitan awal yang baru bilamana proyek dengan tipe tambal sulam sekedar pengisi , yang terlihat hanya sebagai sesuatu pekerjaan seni yang sangat luas (The most comprehensive of the Art).

Susunan konsep dari seni yang kita deklarasikan, hendaknya dibangun disekitar “ harta Karun “ kita.



Label:

 
posted by JOHN F.PAPILAYA at 16.28 | Permalink |


0 Comments:


Posting Komentar

~ back home