Rabu, September 19, 2007
SPENT MORE TIME WITH SENIOR
J.
udul yang tertulis mungkin telah mengalami degradasi arti dan makna, atau mungkin telah sering disalah artikan sebagai ajakan dari ‘sisi negatif’ , atau di manfaatkan sebagai cara untuk mendekati para kaum hawa maupun kaum adam di lingkungan para kaum arsitek lansekap muda serta yang masih mengikuti perkuliahan di fakultas arsitektur lansekap dimanapun dia berada.
Yaitu Untuk memenuhi kepentingan-kepentingan yang beragam dimulai dengan kepentingan pribadi sang senior dengan :

-Motivasi penggunaan tenaga pegawai dengan tenaga murah dan kadang-kadang gratis ,
-Motivasi pengumpulan suara dan pembentukan sekutu untuk beraliansi membentuk
persekutuan massa pengikut yang tidak jelas mau kemana agenda aliansi itu diarahkan,
-Motivasi kepentingan bisnis dengan melihat latar belakang keterkaitan kaum muda ini,
siapakah orang tuanya ? pemodal atau pejabat atau orang yang berpengaruh dipartai?
atau
-Yang paling sering dimanfaatkan untuk hanya sebagai bagian daripada ‘pelayan’ dari
sebuah perhelatan acara organisasi berperan sebagai garda terdepan pencarian dana,
mc , penerima tamu, pengatur makanan dan
-Motivasi paling ekstrim dan tidak patut dijadikan contoh adalah untuk sekedar
dijadikan sebagai ‘daun-daun muda’ alias TTM alias ‘Stipule’ dan berbagai istilah
lainnya.


Paradigma diatas ini harus mulai diubah, kita harus tetap memakai thema “spent more time with your senior” sebagai bentuk kampanye dengan paradigma secara benar dan tepat pada porsinya dan hal-hal yang pernah menjadi suatu kesalahan persepsi yang timbul dimasa lalu segera ditinggalkan jika kita ingin segera maju dalam kehidupan berorganisasi dan sesegera mungkin dapat menciptakan kader-kader yang tangguh



Ada hal yang salah terjadi ditubuh organisasi profesi IALI ( Ikatan Arsitek Lansekap Indonesia) dan di kampus-kampus sebagai tempat lahirnya bibit arsitek lansekap Indonesia dalam satu dasawarsa belakangan ini yaitu mengenai sudah seberapa jauh keterlibatan dan seberapa besar peran aktif para kawula muda di arsitektur lansekap untuk menjadi bagian yang tidak terpisahkan dan berperan aktif dengan organisasi profesi? .

Mereka seakan-akan terpola cuma bisa diikut sertakan dan dikaitkan dalam kegiatan organisasi IALI hanya pada saat mereka lulus / wisuda dan menjadi seorang sarjana ,menurut hemat kami hal itu perlu diluruskan perlu adanya suatu sosialisasi bagi kaum muda para calon arsitektur lansekap yang masih menempuh perkuliahan dikampus universitas yang menyelenggarakan pendidikan disiplin ilmu arsitektur lansekap ini, Yaitu untuk sesegera mungkin melakukan pendekatan kepada para senior-seniornya yang berkecimpung secara loyal dan disiplin pada bidang keprofesian ilmu arsitektur lansekap.

Kenapa mereka harus mulai melakukan pendekatan secara profesi kepada senior-senior praktisi, tak lain dan tak bukan ialah untuk dapat sedini mungkin melakukan cek-recek dengan ilmu yang didapatnya di bangku perkuliahan dengan kegiatan praktisi dan dunia sesungguhnya bidang profesi ,hal ini disebabkan karena disiplin ilmu arsitektur lansekap ini adalah ilmu yang berkembang dan tumbuh, tidak dalam satuan tahun dan satuan hari tetapi ilmu ini berkembang dan tumbuh didunia dalam satuan jam.
Coba kita beri waktu untuk mengamati situs-situs Arsitektur lansekap yang ada diinternet, semua pengetahuan dan teknologi terbaru dalam ilmu arsitektur lansekap pada saat ini berkembang dengan sangat cepatnya guna memenuhi kemajuan dan kebutuhan jaman. Jika kita perhatikan tidak ada fitur situs yang tetap dalam satuan jam selalu berubah informasi yang terkandung didalam setiap situs

Jika para kandidat praktisi lansekap masih sibuk berkutat pada soal-soal dan bahan kuliah dikampus tanpa melakukan riset atau tindakan perbandingan dan meng-aplikasikan dalam kehidupan proses kuliahnya , maka dapat disimpulkan pada saat kelulusan para kandidat tersebut akan menjadi insinyur arsitek lansekap yang ‘melihat tapi buta,mendengar tapi tidak berbunyi,mencium tapi tidak berperasa’.

Untuk mencegah hal tersebut terjadi dan mengoptimalkan ilmu yang didapat di bangku perkuliahan sudah tiba saatnya para kandidat arsitek lansekap ( baca ; calon arsitek lansekap) mempunyai banyak waktu untuk dapat lebih dekat dengan para senior-seniornya dengan cara melakukan manggang kerja ( kerja paruh waktu), melamar sebagai tenaga asisten-asisten para perencana maupun perancang arsitek lansekap dimanapun proyek itu berada, sehingga dengan demikian proses ‘link n match’ lebih dini terjadi. Sehingga dapat segera mungkin pula diketahui kekurangan si kandidat arsitek lansekap dalam bidang keahlian dan ketrampilan ber-arsitektur lansekap serta hal apa saja yang perlu ditambahkan sebagai bekal dikemudian hari sebagai praktisi dan potensi keahlian dan ketrampilan kandidat arsitek lansekap untuk lebih diasah lebih tajam lagi, sehingga dengan dapat mengetahui secara jelas kekuatan dan keahlian yang dimilikinya supaya pada saatnya mereka dengan penuh kepercayaan diri dapat melangkah secara individual kedunia praktisi, mereka akan jauh lebih siap.

Akibat positif lain yang dapat juga diambil manfaatnya adalah untuk mendiagnosis dan medekteksi kecanggihan dari sistim kurikulum perkuliahan, mana bagian yang perlu dibenahi dan yang perlu dihapuskan dan mana yang musti harus ditambahkan tentu saja jika pihak akademisi berkenan untuk menerimanya sebagai masukan..

Dan jika memungkinkan sudah saatnya para kaum senior-senior para praktisi profesi arsitek lansekap mempunyai keikhlasan dengan segala kerendahan hati membagi waktu yang berharganya dengan bersedia ikut berpartisipasi untuk membagi pengetahuannya dengan memanfaatkan situs Forum IALI ini dengan memberikan informasi-informasi yang berguna atau mungkin menjadi dosen tamu bagi kampus-kampus yang membutuhkan penjelasan teknik sesuai dengan keahlian dan kecakapan yang dimiliki ,dengan tidak melihat berapa besar honor atau jaminan kesejahteraan yang akan diterimanya dan tentu kerjasama dari pihak kampus sangat diharapkan.

jika kaum akademisi bersedia untuk maju dan tidak terjebak pada paradigma lama pendidikan yaitu hanya bertujuan menciptakan sekrup dari mesin kapitalis sebuah industri besar. mungkin saat inilah momentum yang terbaik untuk memulai dengan semangat yang baru untuk menciptakan terjadinya skenario yang baru dan ideal mengenai masa depan arsitektur lansekap di Indonesia.

Jika tidak terlalu lancang untuk dianggap menggurui hanya ingin sekedar mengingatkan kembali ke filosofis pendidikan , dimana kata ‘education’ itu sendiri bermakna “to draw out someone’s potential” yang bermaksud
- membantu setiap manusia berkembang jadi intregated,
- Manusia yang utuh,
- Bisa menentukan pilihan sendiri

Sungguh ironis sekali jika sebuah masa depan para calon arsitek lansekap yang mestinya maju dan menjadi garda terdepan dalam menciptakan lingkungan hidup yang berkualitas bagi masyarakat Indonesia terjebak dan mampet dalam birokrasi yang tidak berujung pangkal.

Sungguh nistanya kita para senior –senior arsitek lansekap jika hanya bisa berpangku tangan menatap kehampaan kader yang haus akan pengetahuan arsitektur lansekap dan asik masyuk dengan segala komentar saling menyalahkan, menuduh bahkan memperalat kondisi ini untuk saling menjatuhkan.dan saat ini mungkin hanya bisa duduk diam sambil menikmati kopi panas terpaku melihat kedepan dan menantikan suatu mujizat kembalinya kejayaan ilmu arsitektur lansekap di Indonesia dimata dunia. dengan tanpa satu tindakan peran partisipasi apapun .

Demikian pula himbauan untuk para arsitek lansekap muda yang baru dan belum berpengalaman dalam bidang arsitektur lanbsekap darimana pun anda berasal, mulailah juga melakukan pendekatan kesenior-senior para praktisi yang aktif diinduk organisasi profesi maupun para senior praktisi yang tidak terlibat secara aktif di organisasi tetapi berpratek secara penuh dalam bidang arsitektur lansekap dan kepada pihak akademisi. untuk mulai menggalang persaudaraan dengan para senior demi mewujudkan suatu kesatuan yang utuh tanpa pamrih dan penuh komitmen dan bersedia membela kebenaran dari ilmu arsitektur lansekap ini tanpa harus bermuka dua. karena sesungguhnya hanya dengan penggalangan aksi untuk bersatu dan bersama kita dapat kembali menaikan kembali wibawa disiplin ilmu arsitek lansekap dimata profesi yang lainnya.

Mulailah melakukan tindakan-tindakan mendesak para organisator organisasi membentuk pelatihan-pelatihan yang bermutu dan berkualitas demi untuk mendukung keahlian-keahlian (tune-up personal standard) yang anda miliki sekarang, mulailah untuk tampil berani bersikap kritis yang konstruktif dalam lingkup kaidah-kaidah etik keprofesionalan untuk membentuk jati diri dan indentitas arsitek lansekap Indonesia.

Kota-kota Di indonesia sedang terguncang dan membau, Kota- kota diindonesia telah menunjukan pada kita profesi yang dibutuhkan saat ini, para kota-kota mulai memanggil peran aktif para arsitek lansekap untuk tidak hanya sekedar menggalang sumbangan makanan bagi korban gempa maupun tsunami dan korban-korban bencana lainnya.

  • Kota-kota memanggil para arsitek lansekap untuk menklaim perencanaan daerah aliran sungai dan kanalisasi,
  • Hutan kota berteriak nyaring memanggil dan membutuhkan para perancang lansekap untuk mengangkat keberada-annya kembali,
  • Seribu taman-taman kota dan Ruang Terbuka Hijau membutuhkan re-design perencanaan ,
  • Jaringan hijau jalur trasportasi membutuhkan tangan-tangan dingin arsitek lansekap menatanya sehingga kembali lagi menjadi promenade-promenade kota.
  • Kota meneriakan kata kehausan akan keteduhan jalur-jalur hijau yang mulai rengas,
  • Daerah tepi pantai memerlukan perencanaan canggih arsitek lansekap akibat perencanaan yang membabi buta tanpa konsep arsitektur lansekap,
  • Pejalan kaki kota membutuhkan tangan-tangan profesi yang humanisme untuk merencana dan menjaga mereka jauh dari ancaman kecelakaan tabrak lari.
  • Anak-anak masyarakat kota berteriak membutuhkan sarana ekspresi bermain Dinding-dinding kota menjerit terbakar akibat cairan Freon dari graffiti-graffiti vandalisme.

Tanda-tanda kebangkitan arsitektur lansekap menunggu tangan-tangan cekatan para kawula muda arsitek lansekap untuk meng-klaim-nya dan menjadikan mereka karya-karya arsitektur lansekap yang monumental.

Teringat filosopi dari seorang Bruce Lee:

“Self-actualization is the important thing.
And my personal message to people is that I hope they will go toward self-actualization rather than self-image actualization.
I hope that they will search within themselves for honest self-expression”.

Apalagi yang Ditunggu......!!!!!



Label:

 
posted by JOHN F.PAPILAYA at 16.29 | Permalink |


0 Comments:


Posting Komentar

~ back home