Jumat, Oktober 19, 2007
NEVER MIND THE BOLLOKS, HERE TABA PESTOLAER….!


Diakhir tahun 70-an PUNK digembar-gemborkan sebagai salah satu bentuk paling radikal dari musik rock lantaran sikap anti kemampanan yang diterjemahkan lewat lirik, musik sampai pada gaya berdandan dan kelakuan sehari-hari para penganutnya.Awal tahun 1990 Diindonesia, 4 orang muda bergabung dalam kelompok sebuah band yang diberi nama pestolaer yang mengusung musik yang sama dan pada awalnya group band ini terinflunce dengan musik sexpistol, stone roses, the door, jimmy Hendrix dll.
Semua indentitas dan pola pikir kaum punk yang anti kemampanan benar-benar tercermin lewat komposisi yang dibesut oleh pestolaer, bunyi sound yang serampangan,gaya bernyanyi yang slengean dan lirik-lirik yang bernada sinis cenderung anarkis membuat pestolaer berbeda dengan band lain diIndonesia.
Aksi panggung yang kerap dipamerkan,dengan dandanan eksentrik diatas panggung tidak ragu-ragu untuk menyumpah, memaki hingga memperagakan gerak-gerak tubuh yang bisa dibilang dalam kategori kontrovesial memuaskan dahaga para penggemarnya , hanya orang-orang yang pernah mengalami gejolak emosional tertentu saja yang bisa merasakan dan menghayati musik pestolaer yang tidak pernah peduli dengan tampang atau fisik penampilan.
Kecil tapi mengigit inilah analogi yang paling pas buat menggambarkan kiprah pestolaer,tak heran jika para penggemar fanatik group musik ini selalu saja hadir dalam setiap aksi pertunjukan mereka dan Kaset produksi pestolaer menjadi incaran para pendengar yang haus akan nada-nada musiknya dan malah kadang harga kaset menjadi melambung disebabkan edisi terbatas yang dikeluarkan oleh pestolaer.

Vocalist pestolaer yang tak pernah lepas dari celana kulit hitamnya biasa dipanggil TABA, yang sebenarnya bernama lengkap ADE YUSUF yang merupakan salah satu alumni Fakultas Arsitektur Lansekap Trisakti dari angkatan 1994. Dia merupakan sosok kreatif dalam berkarya didalam dunia profesi sebagai arsitek lansekap sejajar pararel dengan kreativitasnya di dunia musik dengan band pestolaer, Diluar dari dunia musiknya Taba adalah seorang sahabat yang baik untuk teman berdiskusi dan itu bisa dilakukan dari sore hari hingga menjelang esok siang.diskusi tentang segala macam pernak-pernik kehidupan arsitektur lansekap hingga kehidupan nafas musik di Indonesia, semua tertuang dalam bentuk percakapan dalam keadaan santai dan akrab.
Perbedaan jarak usia dan beda angkatan 10 tahun tidak menjadi halangan untuk saling bertukar pikiran,”kita berkomunikasi lewat karya bukan senioritas” katanya,Pikiran liar dan bebas sering tercetus dari mulut seorang vocalist band indie yang tetap konsisten bermusik dan sekaligus menjalankan profesinya sebagai perancang arsitektur lansekap yang handal.

Sosok Taba yang belakangan ini identik dengan kesan idealis, gahar dan revolusioner seakan terasa pada saat kita mendengarkan lantunan lagu-lagu pestolaer dan dibeberapa lagunya terasa kesan kocak dan kadang perlu perenungan tanpa tendesi berlebihan.
Kesan ini akan terasa diperkuat dengan tampilan kelakuan personel pestolaer yang sableng dan kadang tidak masuk akal.Kita hanya perlu untuk menikmatinya saja.

Demikian dalam berarsitektur lansekap karya yang dihasilkan dari buah pikiran seorang taba,tidak lepas dari aura pestolaer.dari beberapa produk karya arsitektur lansekap jelas terlihat manisfestasi musik pestolaer yang tertuang dalam disain hasil rancangan, Keliaran dalam menuangkan konsep dan kebebasan dalam menorehkan garis dalam sebuah tapak menjadi ciri khasnya. Konsistensi dalam berpraktisi saat ini membawanya terbang kebelahan benua yang lain,Vanuatu dikepulauan pasifik menjadi kanvas baru bagi taba untuk menorehkan gejolak kegelisahan dan kebebasan ide kreatifnya serta membuktikan bahwa seorang INSINYUR ARSITEK LANSEKAP tidak hanya dapat berkarya lewat disain dan perencanaan saja akan tetapi dapat pula sukses berkarier dibidang yang lain.
Dengan tangan kiri menggengam arsitektur lansekap dan ditangan kanan menggengam musik pestolaer serta dibaluti dengan kepribadian yang pemalu dan lembut taba menjalani hari-harinya penuh dengan ucapan syukur kepada Tuhan yang disayanginya.

Seperti lirik lagu dialbum TRIBUTE FOR YOU pestolaer yang bercerita tentang individu berikut kegelisahannya terhadap situasi dan kondisi yang terjadi disekitarnya,Terlalu melamun kadang membuat kita tidak hanya terpaku pada kesendirian tetapi membuat kita menjadi mati dalam gerak , band ini membuktikan bahwa sesuatu yang sederhana bisa merubah wajah dunia.
Tentang perkembangan arsitektur lansekap di Indonesia semangat taba jelas terlihat dari perkataannya
PUNK’S NOT DEAD ! THEY JUST CHANGING FORM……..!!!!

Label:

 
posted by JOHN F.PAPILAYA at 19.22 | Permalink |


0 Comments:


Posting Komentar

~ back home