D
alam sebuah wawancara dengan seorang wartawan dari sebuah media cetak,ditanyakan sebuah pertanyaan:
"Banyak orang awam yang belum mengerti pentingnya arsitek lansekap, bisa dijelaskan secara singkat sebenarnya bagaimana peran dan pentingnya arsitek lansekap dewasa ini ?"
Sebuah pertanyaan yang mengelitik ke-intelektualan dan keprofesian arsitek lansekap yang sudah saya jalani selama 2 dasawarsa ini.bagaimana saya harus menjawab dengan keterangan yang dapat dimengerti orang awam dan tidak hanya sekedar mendudukan secara arogansi ke-ego-an akan pentingnya ilmu arsitektur lansekap bagi kehidupan bermasyarakat.
Dengan cara melihat dari beberapa sudut pandang mungkin akan dapat terlihat dengan jelas pentingnya ilmu arsitektur lansekap dan peran profesi arsitek lansekap dalam kaitannya dengan pembangunan Di Indonesia
Perspektif PERTAMA dari ASPEK DEFINISI KEILMUAN
Jika dilihat definisi ilmu arsitektur lansekap dalam kaitannya permasalahan-permasalahan lingkungan akibat pembangunan yang selama ini cenderung anthropocentris dan mulai bangkitnya kesadaran manusia akan arti dan makna pentingnya hidup berdampingan serasi dengan alam lingkungan sekitar , serta keinginan untuk mewariskan sebuah lingkungan dengan daya dukung lingkungan yang memadai bagi generasi anak cucu agar dapat hidup secara harmonis, maka peran dan kedudukan seorang arsitek lansekap dalam masa modern ini dapat dikatakan profesi ini akan terletak pada kedudukan posisi yang penting.
Karena apa?.....
Karena banyak sekali pembangunan-pembangunan demi kebutuhan manusia selalu dilakukan hanya melihat dari sudut kepentingan manusia dengan cara seoptimal mungkin mengekplotasi dan mengeplorasi alam demi keuntungan profit sebanyak-banyaknya tanpa mempertimbangkan akan kehidupan lingkungan dan juga kesalahan persepsi masyarakat yaitu para perencana dan pengelola sumber daya alam dalam melihat sebuah lingkungan hidup yang selaras dan serasi hanya dari aspek penghijauannya saja.sehingga terjadi salah kaprah arti pembangunan berwawasan lingkungan
sebagai contoh: pada sebuah perencanaan reklamasi wilayah tambang yang telah habis di keruk yang dilakukan dan menjadi konsetrasi kerja hanyalah bagaimana cara dengan secara cepat menanami lingkungan yang gersang untuk menjadi hijau kembali.
pada skala kota untuk menjadikan sebuah kota dapat hidup sehat maka yang dilakukan adalah hanya sekedar memperluas luasan daerah ruang terbuka hijau dan bagaimana untuk menanami kembali pohon-pohon yang telah ditebang akibat sebuah pembangunan.
Dan pada sektor swasta kota,pembangunan perumahan menjadikan isue lingkungan sebagai ’label’strategi pemasaran dengan membuat taman-taman dekoratif yang penuh dengan tempelan-tempelan estetika lipstik sudah berani menyatakan bahwa real estatenya bermitra dengan lingkungan hidup pada kawasan tersebut.
Dan pemilik-pemilik gedung berusaha untuk meraih perhatian pembeli atau penyewa dengan menempelkan tanaman pada dinding ataupun menjadikan bagian atap dengan disain taman dan berusaha untuk menjadikan gedung tersebut dengan sebutan ’green building’
Tindakan-tindakan tersebut tidak ada salahnya untuk batasan hanya melakukan dalam jangka waktu pendek akan tetapi untuk jangka waktu panjang , apa yang sudah dijabarkan dalam contoh-contoh tersebut diatas tidaklah menyentuh nilai esensial yang terdalam dari sebuah arti pembangunan yang berkelanjutan dan berwawasan lingkungan (sustainable development). dimana pokok doktrin ini adalah untuk menganggap alam tidak hanya sebagai objek akan tetapi juga sebagai subjek dalam sebuah perencanaan ruang luar atau bagaimana sebuah pembangunan dapat bermitra dengan lingkungan sekitar.
Dan untuk melakukan hal itu terjadi Ilmu arsitektur lansekap adalah merupakan jawaban bagi sebuah kelompok profesi dengan disiplin ilmu yang akan dan dapat menjawab tantangan tersebut.
karena tinjauan dari sisi keilmuan dan intelektual profesi arsitek lansekap berfungsi sebagi perencana (planning) dan perancang (design) tata ruang luar secara ekologis dan estetika dari suatu lingkungan buatan dan lingkungan alami sehingga dapat tercapai suatu proses adaptasi yang saling membutuhkan dan menguntungkan sehingga tercipta sebuah lingkungan binaan yang bermanfaat bagi kehidupan manusia dan mahluk hidup yang berada dilingkungan tersebut.
Perspektif KEDUA,KEBUTUHAN TENAGA KERJA
Jika dilihat dari kebutuhan akan tenaga kerja profesional seorang arsitek lansekap dan terbuka luas lapangan kerja dalam ranah arsitek lansekap maka dapat dikatakan kebutuhan akan sosok arsitek lansekap mulai kritis dalam penyediaan jumlah sumber daya manusia yang berprofesi sebagai arsitek lansekap secara profesional.
Kenapa demikian?
Pertama, kesadaran masyarakat mulai meningkat akan kebutuhan dan ketergantungan terhadap arti dan fungsi sebuah lingkungan yang berkualitas secara ekologis maupun estetika dalam setiap pembangunan dan ditambah dengan isue ‘global warming’ yang sedang menjadi kekuatiran masyarakat dunia sehingga membutuhkan sosok-sosok arsitek yang mengerti dan memahami arti dan makna pentingnya lingkungan hidup dengan berbasis pada pendekatan keilmuan secara ekologis.
Kedua, Terbitnya UU No.26 tahun 2007 tentang Penataan Ruang yang menyatakan pentingnya persyaratan penataan ruang luar sebuah lingkungan wilayah ,perkotaan dan perumahan sebagai usaha terciptanya suatu lingkungan hidup yang selaras dan harmonis.
Sehingga kebutuhan tenaga kerja ahli sebagai arsitek lansekap akan dibutuhkan pada setiap provinsi , kabupaten dan pemerintah kota di Indonesia.
Ketiga ,Belum banyak Universitas atau lembaga pendidikan yang menyelenggarakan fakultas-fakultas jurusan arsitektur lansekap dan mengakibatkan kurangnya jumlah SDM arsitek lansekap lokal sedangkan kebutuhan akan profesi ini semakin meningkat dan sebagai akibatnya berbondong-bondonglah masuk ke Indonesia dan khususnya kota jakarta para biro konsultan arsitek lansekap dari luar negeri untuk memenuhi permintaan kebutuhan profesi ini.
Ketiga hal tersebut menjadi indikator bagaimana mulai minimnya jumlah sosok profesi arsitek lansekap yang berkualitas dalam memenuhi kebutuhan permintaan pembangunan.
So...
Keilmuan arsitektur lansekap pada masa dimana bayangan kerusakan lingkungan perkotaan maupun pedesaan telah demikian terlihat , jelas merupakan solusi dari modal intelektual untuk dapat mengendalikan dan mengamankan dampak negatif akibat pembangunan.
Bagi para praktisi arsitek lansekap sudah barang tentu lapangan kerja akan lebih terbuka untuk dapat terjun langsung ke lingkungan masyarakat.untuk dapat memberikan sumbangsih inovasi yang kreatif bagi permasalahan penataan lingkungan.
Jika ditanya apakah Arsitektur lansekap penting bagi pembangunan,
para Arsitek lansekap tentu akan menjawab
”memang baik menjadi orang penting tapi lebih penting bagaimana menjadi orang baik”
Luar Biasa. Statement bapa bukan lagi WACANA, tapi sebuah Standard Operational Procedure. Catatan dan Pengalaman membuktikan...hampir semua MasterPlan Kota lebih mengutak-atik lahan perancangan dalam unsur 'spatial'. Akhirnya, kota tak lebih sebagai 'padang pertarungan' bangunan dan keruangan yang kaku dan sunyi. Produk ini menyebabkan para penghuni ruang perkotaan,
menjadi sunyi dengan lingkungannya hunian sendiri. .....Salam buat bapa. Semoga Allah mudahkan segalanya.....Amin..3x
At 18.44, john f.papilaya
At 18.47, john f.papilaya
Dear Gus rock
terima kasih atas atensinya atas isi artikel saya,mohon koreksi tata cara dan gaya tulisan,saya masih harus banyak belajar.
sebuah arti keheningan kadang sangat berguna bagi sebuah lingkungan hunian tapi jika keheningan itu terlalu banyak maka kesunyian akan mengurung setiap kreativitas manusia penghuninya.
terima kasih telah mampir di blog
Yth. Pak John F Papilaya,
Saya sangat suka dengan tulisan ini. Kebetulan kami sedang menyusun bahan ajar (semacam handbook) untuk mata kuliah Tapak di Departemen Arsitektur USU, Medan. Bolehkah saya mengutip tlisan bapak ini? Tentu saja kami akan mencamtumkan alamat/URL ini sebagai sumbernya. Terima kasih.
Salam,
Salmina