Selasa, Mei 04, 2010
Taman Bagus VS Taman Jelek
B
egitu banyak lembar-lembar gambar perencanaan taman yang telah di buat oleh setiap insan arsitek lansekap selama menjalani proses berkaryanya,beratus-ratus lembar kertas A4 hingga kertas dengan ukuran A0 yang menjadi media eksplorasi kepiawaian seseorang ahli lansekap dalam membentuk sebuah ruang luar dan tak di sangkal lagi beratus-ratus lembar yang tadinya kosong menjadi wadah bagi penuangan segala ide dan konsep ruang luar yang mengandung bermacam ragam inovasi kreatif dengan segala keindahan komposisi dan harmonisasi bentuk materi pabrikasi maupun materi alami.
Akan tetapi dari berbagai energi kreatif yang sudah disalurkan lewat medium lembar kertas kerja tersebut, bisa jadi hanya sebagian kecil yang benar-benar menjadi sebuah hasil nyata yang diwujudkan . Terus di kemanakan sisa karya perencanaan taman yang tidak terwujud yang masih dalam tercetak biru dalam kertas-kertas kerja tersebut, untuk sebagian perencana lansekap yang rajin mungkin kertas cetak biru itu disimpan rapi dalam arsip dokumentasi dan sebagian besar malah sudah terbuang menjadi sampah.
Sangat disayangkan..
Taman Bagus atau taman Jelek merupakan predikat penilaian yang sering diberikan kepada sebuah hasil karya taman yang terwujud dalam bentuk nyata di sebuah lahan, jika tidak sebuah cetak biru gambar taman hanyalah merupakan ekspresi dari seorang perancang lansekap yang berisikan kumpulan-kumpulan garis, bentuk, warna yang di komposisikan secara harmonis sesuai kaidah-kaidah disain dan dipresentasikan dengan kecanggihan 3D graphis software yang memukau secara visual.
Untuk sebuah penilaian terhadap kwalitas ruang sebuah produk taman hanya dapat dilakukan jika sebuah cetak biru disain taman telah menjadi sebuah karya disain terpakai dan teraplikasikan dalam sebuah bidang tanah dan membentuk sebuah komposisi harmonisasi ruang luar yang terkait dengan lingkungan sekitar.
Menjadikan sebuah lembar cetak biru gambar disain taman menjadi sebuah disain terpakai bukanlah di karenakan karena faktor kesempurnaan presentasi karya graphis gambar disain taman atau karena faktor terkenalnya seorang perancang , akan tetapi terpakainya sebuah disain taman menjadi karya nyata dikarenakan terciptanya kesepakatan disain antara pemilik lahan/proyek dengan perancang taman tersebut.
Untuk mencapai titik Kepakatan Disain perlu adanya Faktor Kepercayaan antara kedua belah pihak, Kepercayaan seorang pemilik proyek terhadap kwalitas dan nilai estetis seorang perancang arsitek lansekap merupakan faktor dominan sebuah lembar cetak biru menjadi disain terpakai demikian pula dengan Kepercayaan seorang perancang taman terhadap apresiasi pemilik proyek atau lahan.
Terwujudnya bentukan sebuah Taman pada sebuah lahan belum langsung dapat diberi penilaian atau di kategorikan menjadi sebuah Taman bagus atau Taman jelek, perlu jangka waktu dalam menyingkapi hal tersebut dikarenakan sebuah produk taman tidak hanya dibentuk oleh benda-benda mati akan tetapi juga memiliki elemen-elemen hidup yang masih dalam masa pertumbuhan.
Untuk itulah sebuah karya disain taman seorang perancang taman dapat dinamakan sebuah disain yang hidup, oleh karena sebuah karya taman merupakan produk yang tidak bisa langsung dinikmati oleh para penikmat taman setelah masa pelaksanaannya pekerjaan bentukan taman selesai, pada saat ini hanyalh merupakan awal dari fase pertumbuhan yang hasil pertumbuhan telah di prediksi secara keilmuan oleh seorang perancang.Pada masa fase pertumbuhan, disain taman tetap perlu campur tangan perancang dalam teknik pemeliharaan sampai pada batas waktu kondisi dan pertumbuhan optimal yang di inginkan seorang perancang terbentuk.
Pada Akhirnya sebuah karya taman akan membentuk ruang yang memiliki fungsi dan nilai estetik dengan lingkungan individu maupun lingkungan sekitar,barulah sebuah karya taman akan dapat dinilai predikat taman Bagus atau taman Jelek.
Parameter penilaian sebuah karya taman dikategorikan sebagai taman Bagus atau Taman jelek tidak hanya berhenti pada batas penilaian terhadap kepiawaian perancang dalam mengatur tata letak sesuai dengan kaidah-kaidah disain taman atau kepiawaian dalam mengkomposisikan secara harmonis bentuk, warna, tekstur elemen pabrikasi atau material alami, lebih jauh lagi penilaian kwalitas karya sebuah taman ditentukan oleh faktor apakah sebuah hasil karya bentukan ruang taman dapat menggugah emosi dan memberi pengaruh langsung terhadap jiwa pemilik rumah ataupun orang lain yang menikmati karya taman tersebut.Hal ini akan tercapai jika sebuah bentukan ruang taman tersebut dapat merangsang seluruh pancaindera untuk aktif menikmati aroma,bunyi,visual yang tersaji dalam taman tersebut, sehingga diharapkan karya taman tersebut akan menimbulkan inspirasi kreatif dan dapat menimbulkan emosi kecintaan yang terkandung dalam diri setiap manusia,sebuah ungkapan kecintaan akan hasil karya ruang taman akan terpatri erat dalam hati pemilik ataupun para pencinta taman sehinga mereka dapat mengekspresikanya dalam bentuk puisi, lagu, lukisan ataupun photography.
Mungkin kita masih ingat dengan lukisan bunga mataharinya van gogh,dan lagu-lagu kenangan di Indonesia seperti Melati dari jayagiri, Puspa Indah di taman hati, Flamboyant,anggrek bulan dll.dimana sebuah ruang taman dapat merupakan sumber ide dan gagasan kreatif yang memberikan pengaruh emosi kecintaan.
Jadi dapat dikatakan sebuah taman Bagus atau taman Jelek tidak dapat dinyatakan dalam hanya sekedar dalam bentuk presentasi yang mutakhir ataupun terciptanya sebuah taman melalui kesepakatan untuk dilaksanakan dari seorang pemilik dan perancang, melainkan sebuah taman Bagus adalah taman yang dapat memberikan pengaruh emosi kecintaan dan dapat menjadikan sebuah taman menjadi simbol-simbol ekspresi cinta.
Mungkin dari situlah kita bisa mengerti, Mengapa Tuhan pada awalnya menempatkan manusia dalam Taman Firdaus yang di sebut Surga.
egitu banyak lembar-lembar gambar perencanaan taman yang telah di buat oleh setiap insan arsitek lansekap selama menjalani proses berkaryanya,beratus-ratus lembar kertas A4 hingga kertas dengan ukuran A0 yang menjadi media eksplorasi kepiawaian seseorang ahli lansekap dalam membentuk sebuah ruang luar dan tak di sangkal lagi beratus-ratus lembar yang tadinya kosong menjadi wadah bagi penuangan segala ide dan konsep ruang luar yang mengandung bermacam ragam inovasi kreatif dengan segala keindahan komposisi dan harmonisasi bentuk materi pabrikasi maupun materi alami.
Akan tetapi dari berbagai energi kreatif yang sudah disalurkan lewat medium lembar kertas kerja tersebut, bisa jadi hanya sebagian kecil yang benar-benar menjadi sebuah hasil nyata yang diwujudkan . Terus di kemanakan sisa karya perencanaan taman yang tidak terwujud yang masih dalam tercetak biru dalam kertas-kertas kerja tersebut, untuk sebagian perencana lansekap yang rajin mungkin kertas cetak biru itu disimpan rapi dalam arsip dokumentasi dan sebagian besar malah sudah terbuang menjadi sampah.
Sangat disayangkan..
Taman Bagus atau taman Jelek merupakan predikat penilaian yang sering diberikan kepada sebuah hasil karya taman yang terwujud dalam bentuk nyata di sebuah lahan, jika tidak sebuah cetak biru gambar taman hanyalah merupakan ekspresi dari seorang perancang lansekap yang berisikan kumpulan-kumpulan garis, bentuk, warna yang di komposisikan secara harmonis sesuai kaidah-kaidah disain dan dipresentasikan dengan kecanggihan 3D graphis software yang memukau secara visual.
Untuk sebuah penilaian terhadap kwalitas ruang sebuah produk taman hanya dapat dilakukan jika sebuah cetak biru disain taman telah menjadi sebuah karya disain terpakai dan teraplikasikan dalam sebuah bidang tanah dan membentuk sebuah komposisi harmonisasi ruang luar yang terkait dengan lingkungan sekitar.
Menjadikan sebuah lembar cetak biru gambar disain taman menjadi sebuah disain terpakai bukanlah di karenakan karena faktor kesempurnaan presentasi karya graphis gambar disain taman atau karena faktor terkenalnya seorang perancang , akan tetapi terpakainya sebuah disain taman menjadi karya nyata dikarenakan terciptanya kesepakatan disain antara pemilik lahan/proyek dengan perancang taman tersebut.
Untuk mencapai titik Kepakatan Disain perlu adanya Faktor Kepercayaan antara kedua belah pihak, Kepercayaan seorang pemilik proyek terhadap kwalitas dan nilai estetis seorang perancang arsitek lansekap merupakan faktor dominan sebuah lembar cetak biru menjadi disain terpakai demikian pula dengan Kepercayaan seorang perancang taman terhadap apresiasi pemilik proyek atau lahan.
Terwujudnya bentukan sebuah Taman pada sebuah lahan belum langsung dapat diberi penilaian atau di kategorikan menjadi sebuah Taman bagus atau Taman jelek, perlu jangka waktu dalam menyingkapi hal tersebut dikarenakan sebuah produk taman tidak hanya dibentuk oleh benda-benda mati akan tetapi juga memiliki elemen-elemen hidup yang masih dalam masa pertumbuhan.
Untuk itulah sebuah karya disain taman seorang perancang taman dapat dinamakan sebuah disain yang hidup, oleh karena sebuah karya taman merupakan produk yang tidak bisa langsung dinikmati oleh para penikmat taman setelah masa pelaksanaannya pekerjaan bentukan taman selesai, pada saat ini hanyalh merupakan awal dari fase pertumbuhan yang hasil pertumbuhan telah di prediksi secara keilmuan oleh seorang perancang.Pada masa fase pertumbuhan, disain taman tetap perlu campur tangan perancang dalam teknik pemeliharaan sampai pada batas waktu kondisi dan pertumbuhan optimal yang di inginkan seorang perancang terbentuk.
Pada Akhirnya sebuah karya taman akan membentuk ruang yang memiliki fungsi dan nilai estetik dengan lingkungan individu maupun lingkungan sekitar,barulah sebuah karya taman akan dapat dinilai predikat taman Bagus atau taman Jelek.
Parameter penilaian sebuah karya taman dikategorikan sebagai taman Bagus atau Taman jelek tidak hanya berhenti pada batas penilaian terhadap kepiawaian perancang dalam mengatur tata letak sesuai dengan kaidah-kaidah disain taman atau kepiawaian dalam mengkomposisikan secara harmonis bentuk, warna, tekstur elemen pabrikasi atau material alami, lebih jauh lagi penilaian kwalitas karya sebuah taman ditentukan oleh faktor apakah sebuah hasil karya bentukan ruang taman dapat menggugah emosi dan memberi pengaruh langsung terhadap jiwa pemilik rumah ataupun orang lain yang menikmati karya taman tersebut.Hal ini akan tercapai jika sebuah bentukan ruang taman tersebut dapat merangsang seluruh pancaindera untuk aktif menikmati aroma,bunyi,visual yang tersaji dalam taman tersebut, sehingga diharapkan karya taman tersebut akan menimbulkan inspirasi kreatif dan dapat menimbulkan emosi kecintaan yang terkandung dalam diri setiap manusia,sebuah ungkapan kecintaan akan hasil karya ruang taman akan terpatri erat dalam hati pemilik ataupun para pencinta taman sehinga mereka dapat mengekspresikanya dalam bentuk puisi, lagu, lukisan ataupun photography.
Mungkin kita masih ingat dengan lukisan bunga mataharinya van gogh,dan lagu-lagu kenangan di Indonesia seperti Melati dari jayagiri, Puspa Indah di taman hati, Flamboyant,anggrek bulan dll.dimana sebuah ruang taman dapat merupakan sumber ide dan gagasan kreatif yang memberikan pengaruh emosi kecintaan.
Jadi dapat dikatakan sebuah taman Bagus atau taman Jelek tidak dapat dinyatakan dalam hanya sekedar dalam bentuk presentasi yang mutakhir ataupun terciptanya sebuah taman melalui kesepakatan untuk dilaksanakan dari seorang pemilik dan perancang, melainkan sebuah taman Bagus adalah taman yang dapat memberikan pengaruh emosi kecintaan dan dapat menjadikan sebuah taman menjadi simbol-simbol ekspresi cinta.
Mungkin dari situlah kita bisa mengerti, Mengapa Tuhan pada awalnya menempatkan manusia dalam Taman Firdaus yang di sebut Surga.
posted by JOHN F.PAPILAYA at 23.56 | Permalink |
4 Comments:
At 18.19, john f.papilaya
At 18.21, john f.papilya
I like this article 'coa I agree..disain dlm gambar, sebagus apapun kalau belum terwujud, belum bisa berfungsi. Pelaksanaan disain sebagus apapun, kalau tidak terpelihara belum dapat dinikmati..Jadi kreatifitas harus berguna tidak hanya untuk diri sendiri tapi juga orang lain.. :)