Minggu, November 04, 2007
10 Cara Menjadi PERANCANG LANSEKAP
“Bung,kasih tau dong caranya jadi landscape designer yang baik”

“emang kenapa?”

“Abis kalo udah jadi landscape designer yang baik,kan bisa ngetop dan popular,dan otomatis income makin meningkat.iya khan?”

“???????”




Sepenggal percakapan yang berisikan topik yang selalu sama dalam setiap kesempatan bertemu adik-adik yunior arsitek lansekap tentang bagaimana untuk dapat menjadi seorang arsitek lansekap yang tidak hanya sekedar mengantongi selembar ijazah tetapi dapat juga berkarya secara baik dan benar dibidang arsitektur lansekap dan lebih dari itu bagaimana cara untuk dapat menjadi perancang top negeri ini.
Menjadi seorang Perancang Lansekap (landscape Designer ) dalam bidang Arsitektur Lansekap tidak hanya cukup dengan sekedar mengantongi selembar ijazah sarjana, itu betul sekali!, impian untuk menjadi seorang Perancang Lansekap yang baik dan benar di negeri ini perlu banyak latihan dan belajar dalam setiap projek yang ditangani.
Saya percaya seorang perancang top tidak hanya mempunyai pengetahuan tentang bagaimana cara merancang suatu tapak yang benar,akan tetapi haruslah juga mempunyai suatu kecakapan ,ketangkasan,kecerdasan kreatifitas dan intuitif yang peka untuk dapat memberikan nilai tambah bagi hasil karya.



Banyak cara yang telah kita baca dalam artikel-artikel maupun buku-buku mengenai pemberdayaan kemampuan individu dalam merancang di bidang arsitektur lansekap,setiap individu perancang mempunyai kelebihan dan kelemahannya masing-masing,seorang perancang kadang lebih pintar dalam pembuatan suatu konsep dan thema suatu rancangan ,seorang perancang yang lain kadang lebih punya kemampuan unggul dalam menuangkan gagasan dalam bentuk presentasi digital selain kemampuan sketsa 'freehand'.

Dibawah ini ada 10 Cara untuk dapat menjadi seorang perancang yang baik dan mahir di bidang arsitektur lansekap sekaligus 'popular'.

1.KENALI ALAT SEORANG PERANCANG
Salah satu faktor penting sebagai cara seorang perancang dalam melakukan pekerjaan suatu rancangan tapak selain ilmu pengetahuan perancangan yang dimiliki hendaknya mampu dan mengetahui peralatan grapis disain, sesuai dengan kemajuan teknologi dimana komputer sudah menjadi bagian daripada peralatan dalam mendisain, seorang perancang lansekap setidak-tidaknya mengetahui beberapa perangkat program grafis (graphic software) seperti autocad,Coreldraw,sketchup,photoshop ,artlantis,vire dll,gunanya untuk dapat mempergunakan kemampuan teknologi computer tersebut dalam aplikasi pembuatan konsep disain lansekap hingga mempresentasikan rancangan. Luangkan waktu untuk tetap belajar teknik-teknik yang baru ,semua dapat dilakukan dengan membeli buku-buku aplikasi tata cara penggunaan software tersebut atau mencarinya di internet dalam situs-situs online tutorial.

2.BANGUN ASET PUSTAKA
Kumpulkan dan bangun sebuah pustaka yang berkaitan dengan bidang perancangan lansekap baik berupa ilmu pengetahuan,teknologi dan material elemen perancangan ,sehingga pada waktunya dibutuhkan lebih mudah dan cepat dalam membuatnya,jangan sampai tertinggal dalam hal informasi baru mengenai pernak-pernik arsitektur lansekap.Portfolio merupakan sesuatu asset yang berguna,kadang kita akan juga meminjam elemen-elemen dalam portfolio tersebut dalam membuat suatu rancangan,semua ini membantu dalam kecepatan waktu dalam menyajikan sebuah konsep awal bagi klien maupun presentasi akhir disain lansekap.

3.PAHAM APA yang dirancang dan KENAPA ?
Setiap perancang harus mengetahui apa yang klien inginkan dan kenapa? karena seorang perancang haruslah dapat mengemukakan suatu solusi yang inovatif bagi klien tersebut, maka dari itu penting seorang perancang dapat berkomunikasi langsung dengan klien dan mewawancarainya.Saya selalu meluangkan waktu dan berusaha untuk sebanyak-banyaknya mendapatkan informasi dari klien sebelum memulai proses perancangan lansekap,kadang phase ini saya sebut ’discovery phase’.makin detil informasi yang saya dapatkan dari klien makin mengertilah saya tentang kemauan dan visi klien dan makin saya mengerti kemauaan dan visi klien makin terbukalah jalan untuk dapat menyajikan suatu hasil rancangan yang inovatif dan pelayanan servis yang baik.

4.TAHU UNTUK SIAPA rancangan ditujukan ?
Sering kesalahan yang dilakukan oleh para perancang pemula adalah merancang sebuah rancangan untuk diri mereka sendiri,hal tersebut tidak akan menjadi sesuatu masalah jika untuk projek diri sendiri, tetapi jika merancang untuk seorang klien hendaknya rancangan dilakukan mengikuti kemauan dan kepentingan klien.maka perlu dilakukan riset dan mendapatkan data tentang keinginan dan kepentingan klien hal ini akan menunjukan jalan bagi perancang dalam mengembangkan kreativitas dan solusi yang diusulkan
Selalu ingat : keinginan kita kadang bukanlah merupakan keinginan klien.

5.Jadikan diri seorang PERANCANG yang PERIANG
Hal ini merupakan wujud dari kepribadian, jika kamu memilih bidang arsitektur lansekap,maka hendaknya kamu juga mencintai dan gembira dalam mengerjakan pekerjaan didalam bidang arsitektur lansekap,Jika terlihat kamu bukan seorang perancang yang periang maka akan sulitlah untuk mendapatkan seorang klien dan projek yang baru.Nilai yang terkandung dalam suatu hasil karya perancangan berisikan nilai keindahan dan kenyamanan untuk dapat mencapainya tidaklah mungkin dilakukan dengan Hati yang suram dan Muka yang cemberut.
Seorang perancang yang mencintai pekerjaannya adalah seorang perancang yang produktif.

6. DON’T TRY TO CREATE A MASTERPIECE
Jangan terobsesi merancang suatu karya maha sempurna
Ini adalah sebuah tantangan yang sangat berat yang sering saya hadapi sebagai seorang perancang arsitektur lansekap,apa yang kita rancang mungkin bukanlah sebuah rancangan yang sempurna tetapi dimata klien mungkin rancangan itu sempurna.keinginan untuk merancang suatu karya yang sempurna kadang malah membawa kita kedalam jalan buntu ruang kreatifitas dan memperlambat daya produktif imajinasi.
Tetap konsisten dengan tujuan mencari solusi yang inovatif bagi klien dan tujuan rancangan kita bukan sekedar untuk menjadi bagian daripada port folio kita tetapi lebih dari itu rancangan tersebut adalah untuk memberikan solusi bagi kebutuhan klien.
Aspek yang penting bagi serang disainer adalah melakukan diskusi antar sesama perancang lansekap dan mendapatkan pandangan dari sudut berbeda, hal ini akan lebih meyakinkan keputusan-keputusan kreatif yang kita buat dan melancarkan proses rancangan.Sangat mudah kita terperangkap dalam situasi kebuntuan ide dan konsep,ambil keputusan untuk meminta pendapat dari orang sekitar,tidak hanya pada sesama perancang,kita dapat juga mendapatkan pandangan dari manager produksi,pacar atau mungkin supir dirumah kita.

7.GUNAKAN ”CREATIVE JUMPER CABLES”
Kebuntuan dan kemandekan kreativitas sering melanda seorang perancang hal ini terjadi karena kejenuhan dan kondisi tubuh serta kondisi hati yang sedang menurun, maka sudah saatnya untuk meninggalkan meja kerja dengan segala monitor didepan, lakukan ‘Creative jumper cable’ atau upacara-upacara pribadi yang biasa secara mendasar dapat menstimulasi otak dan pikiran kita, Saya menyarankan nonton film di bioskop atau keluar duduk di sebuah ’coffee shop.Lakukan sesuatu hal yang tidak berkaitan dengan pekerjaan yang sedang dikerjakan

8.LIHAT dan PERHATIKAN KARYA PERANCANG lain
Luangkan waktu untuk memperhatikan perancang lain,buka internet atau buka buku literarur,kadang dengan melihat pekerjaan perancang yang kita sukai atau seorang perancang yang tidak kita minati dapat menimbulkan suatu ide segar bagi proses kreatif kita, dan kadang dari galeri buku kitadapat melihat bagaimana perancang lain memecahkan suatu masalah disain dengan proses kreatif mereka
Pelajari bagaimana mereka melakukan hal tersebut,tetapi ingat Dont copy-paste,be inspired !

9.TANTANG DIRI SENDIRI
Kamu tidak akan berkembang dan tumbuh sebagai seorang perancang yang baik jika tidak ada tantangan.berusaha untuk mencapai suatu hasil karya yang lebih baik daripada sebelumnya.berupaya untuk menaikan level karya perancangan dari yang biasa menjadi luarbiasa.
INGAT : Sebuah kapal yang hebat diciptakan bukan hanya untuk bersandar didermaga.

10. MENJADI MANAJER DIRI SENDIRI
Jika ke 9 langkah diatas sudah menjadi bagian tak terpisahkan dari cara hidup seorang perancang lansekap maka sudah saatnya untuk menggapai perhatian masyarakat.
Untuk dapat menjadi seorang perancang yang dikenali oleh lapisan masyarakat,kita perlu cara yaitu dengan mengikuti sayembara-sayembara yang diadakan dan berupaya untuk dapat menjadi 3 besar juara ,tidak hanya terbatas pada bidang yang kita geluti tetapi bisa mengikuti pada bidang-bidang lain yang kita senangi dan secara tidak langsung terkait contoh sayembara poster dan logo lingkungan,Sayembara menulis artikel popular,lomba memotret lingkungan dll gunanya tidak hanya sekedar menguji kemampuan diri tapi untuk memperkenalkan diri kita disegala lapisan masyarakat.
Ciptakan komunitas pribadi dengan berbagai lapisan masyarakat dan lapisan disiplin ilmu,untuk dapat memberikan ruang bagi eksistensi diri.gunakan media sebagai wadah ekspresi diri,jangan ragu untuk menulis di majalah atau Koran dan berusaha kenal dengan akrab para jurnalis.proklamirkan pada mereka bahwa anda adalah seorang perancang lansekap yang handal dengan karya.

Label:

 
posted by JOHN F.PAPILAYA at 19.02 | Permalink |


3 Comments:


At 22.29, Blogger Unknown

6. DON’T TRY TO CREATE A MASTERPIECE
...ini adalah dosa besar yang pernah saya coba lakukan....ternyata..memang benar...ambisi tersebut malah bikin kita tidak kreatif dan inovatif, bahkan cenderung "mandeg"...anyway...masih banyak hal yang harus daku pelajari lebih banyak lagi...makasih buat tulisannya.. ^_^V

 

At 22.10, Anonymous Anonim

Bravo Rie, senang melihat situs ini. Berkaitan dengan nomor 6, memang setuju agar kita jangan terobsesi menciptakan sebuah maha karya, namun sebagai perancang, dimana setiap karya kita adalah cermin dari pribadi kita, sebaiknya kita menganut falsafah: whether the task is great or small, do it well or not at all. Indrawan Crijayanaka.

 

At 18.09, Anonymous john f.papilaya

Ma kasih kak iin udah mampir,memang kadang keinginan untuk menciptakan masterpiece menjadi kendala pada saat proses kreatifitas,semoga keinginan untuk dapat selalu berkarya tidak indentik dengan sebuah karya yang ' mahakarya'
bravo kak indrawan

 

Posting Komentar

~ back home